Pelatih Bhayangkara Solo FC Bandingkan Stadion Manahan dengan Stadion PTIK

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 28 November 2020 | 08:15 WIB
Logo anyar Bhayangkara Solo FC yang dilaunching di Stadion Manahan, Solo, Jumat (27/11/2020). (Hugo Hardianto Wijaya/Bolasport.com)

Mengingat, mereka sudah terbiasa dengan kondisi di Stadion PTIK sejak 2017.

Oleh sebab itu, Paul Munster pun berharap supaya timnya bisa segera menyesuaikan diri dengan situasi baru di Stadion Manahan.

"Pemain sudah di PTIK selama tiga tahun. Kadang ketika kita sudah terlalu lama di suatu tempat, maka butuh waktu adaptasi lebih lama di tempat baru," tutur Paul Munster.

"Jadi kami harus beradaptasi secepat mungkin dan melihat bagaimana nantinya," tandasnya.

Baca Juga: Persija Jakarta Susul Enam Klub yang Lebih Dulu Kantongi AFC Club Licensing 2020

HUGO HARDIANTO WIJAYA/BOLASPORT.COM
COO Bhayangkara Solo FC, Sumardji (tengah), ditemani Manajer I Nyoman Yogi Hermawan (kanan), dan pelatih Paul Munster (kiri) saat launching nama baru timnya di Stadion Manahan, Solo, Jumat (27/11/2020).

Bhayangkara FC memang menatap masa depan baru dengan mengganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dan memindahkan markas ke Stadion Manahan dalam lanjutan Liga 1 2020.

CEO Bhayangkara Solo FC, Irjen Pol Istiono, menjelaskan alasan pihaknya memilih Solo sebagai kandang baru dalam lanjutan Liga 1 2020.

Dalam sambutannya, Istiono mengatakan bahwa timnya memilih pindah ke Solo karena menanggapi rekomendasi dari PSSI yang ingin memusatkan kompetisi di daerah Jawa bagian tengah.

"Ini semua merespon kebijakan dari PSSI, pada masa Covid-19 yang merekomendasikan Liga 1 dikonsentrasikan di wilayah Jawa bagian tengah agar memudahkan pelaksanaan kompetisi ditempuh jalan darat," ucap Istiono.

"Kalau sudah kumpul posisi di tengah, maka kompetisi cukup ditempuh dengan bis saja, tidak perlu pakai pesawat. Rekomendasi PSSI kami tindak lanjuti," tuturnya lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)