Hancurkan AS Roma, Gennaro Gattuso Bangga dengan Mentalitas Napoli

By Raka Kisdiyatma Galih - Senin, 30 November 2020 | 17:15 WIB
Ekspressi pelatih Napoli, Genarro Gattuso setelah I Partenopi dikalahkan oleh Fiorentina di kandang sendiri, Sabtu (18/1/2020). (TWITTER.COM/SQUAWKA)

BOLASPORT.COM - Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, mengaku bangga dengan mentalitas anak asuhnya usai menghancurkan AS Roma di Liga Italia.

Napoli berhasil menekuk AS Roma dalam lanjutan pertandingan Liga Italia 2020-2021.

Bermain di San Paolo, Minggu (29/11/2020) waktu setempat atau Senin dini hari WIB, Napoli menang dengan skor 4-0.

Napoli tampil superior dalam laga yang juga dijadikan sebagai penghormatan untuk mendiang Diego Maradona tersebut dengan memegang penguasaan bola hingga 55 persen.

Pertenopei juga bermain lebih mengancam dengan melakukan 14 kali tembakan yang 8 di antaranya mengarah ke gawang.

Baca Juga: Arsenal Babak Belur di Liga Inggris, Mikel Arteta Ogah Salahkan Siapa pun

Adapun Roma hanya membuat 8 peluang dengan 1 di antaranya menuju tepat sasaran.

Empat gol Napoli dicetak oleh Lorenzo Insigne (menit ke-30), Fabian Ruiz (64'), Dries Mertens (81'), Matteo Politano (86').

Setelah pertandingan, Gennaro Gattuso mengaku bangga dengan penampilan yang ditunjukkan oleh anak asuhnya itu.

Gattuso mengakui bahwa Napoli juga melakukan kesalahan pada laga itu, tetapi mereka dapat memperbaikinya berkat mentalitas yang tinggi.

Menurutnya, Napoli harus terus mempertahankan mentalitas itu agar dapat terus memenangi laga demi laga.

"Kami harus bermain dengan intensitas ini di setiap pertandingan, dengan atmosfer seperti ini di bus, di ruang ganti, ataupun sepanjang pertandingan," kata Gattuso seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports Italia.

Baca Juga: Cetak Gol Lagi, Bruno Fernandes Sejajar Ruud van Nistelrooy, Robin van Persie dan Zlatan Ibrahimovic

"Yang saya suka adalah sikap hari ini. Ketika ada kesalahan dari rekan satu tim, mereka membantu satu sama lain, bertepuk tangan daripada menyuruh mereka pergi sendiri, itulah yang ingin saya lihat."

"Mungkin ini salah saya, karena untuk tidak membuat para pemain stres, saya membiarkan segalanya berjalan lancar."

"Sekarang saya menyadari bahwa saya tidak pernah bisa melepaskan apa pun dan saya tidak bisa bersikap lunak terhadap mereka. Waktu telah berubah."

"Kami tahu bahwa dengan daftar jadwal pertandingan yang padat, kami tidak selalu bisa 100 persen di setiap pertandingan."

"Tetapi itulah mengapa mentalitas sangat penting, karena dapat memungkinkan Anda melewati kesulitan, untuk terus maju dan meningkatkan standar."

"Saya melihat mentalitas sebagai masalah di sini, kami perlu menemukan keseimbangan dalam memainkan sepak bola yang bagus, tetapi sebagai sebuah tim," tutur pelatih berusia 42 tahun itu.