Suzuki Tidak Merasa Tertekan Disebut Punya Motor yang Sempurna

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 2 Desember 2020 | 14:30 WIB
Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio (kiri), merayakan gelar juara dunia yang diraih pembalapnya, Joan Mir (kanan), setelah balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, 15 November 2020. (WWW.SUZUKI-RACING.COM)

BOLASPORT.COM - Bos Suzuki, Davide Brivio, memastikan timnya tidak akan terbebani dengan anggapan bahwa mereka punya motor yang sempurna.

Pembalap Suzuki Ecstar MotoGP, Joan Mir, meraih titel juara dunia kompetisi MotoGP musim 2020.

Trofi juara Mir menjadi yang pertama untuk Suzuki sejak tahun 2000.

Walau hanya menjuarai satu seri balapan, Mir terbukti menjadi pembalap paling konsisten dengan naik podium tujuh kali dari 14 seri balapan.

Rekan setimnya, Ales Rins, naik podium empat kali dan membukukan satu kemenangan.

Baca Juga: Setelah Sponsori Yamaha, Monster Energy Bergabung dengan Suzuki Mulai 2021

Hasil tersebut membuat Suzuki Ecstar meraih titel juara tim musim ini, serta menempatkan mereka pada posisi ketiga klasemen akhir konstruktor.

Pencapaian Suzuki membuat sejumlah pembalap dan kompetitor sepakat menyebut motor GSX-RR milik tim asal Jepang tersebut sempurna.

Namun, Brivio tak mau terlarut atau justru terbebani dengan predikat yang disematkan untuk motor timnya.

"Saya tak tahu apakah motornya sempurna, yang jelas motor GSX-RR sempurna pada semua area. Mesin, sasis, dan bannya sama-sama bagus," kata dia.

Baca Juga: Tidak Ada Valentino Rossi Dalam Daftar Rival Favorit Casey Stoner

"Selain itu ada faktor kombinasi motor dan pembalap, karena para pembalap kami juga belajar. Alex sudah bagus, sementara Joan belajar mengendarai motor sebaik mungkin," ujarnya.

Karena itulah, Brivio tak merasa julukan motor yang sempurna sebagai beban.

"Tak ada yang benar-benar sempurna, tetapi memang motor tim saya seimbang. Saya tak menilai ucapan tim lain sebagai tekanan," tutur dia melanjutkan.

Di sisi lain, Brivio mengatakan ukuran timnya yang lebih kecil ketimbang tim lain memungkinkan Suzuki lebih kreatif.

Baca Juga: Casey Stoner Percaya Level Marc Marquez Sulit Digapai Pembalap Lain

Sebagai perbandingan, Suzuki hanya diwakili Alex Rins dan Joan Mir, sementara Ducati diwakili enam pembalap dan Yamaha serta Honda masing-masing punya empat pembalap.

"Suzuki perusahaan besar, tetapi anggaran balapannya tak sebesar tim pabrikan lain. Kami tak punya sumber besar sehingga harus berpikir ekstra," kata Brivio lagi.

"Namun, pada saat yang sama, kami mengurangi kebingungan. Sekarang Suzuki dalam keadaan bagus, tetapi tentu ada beberapa area yang harus diperbaiki," tuturnya lagi.