Skandal Kematian Diego Maradona Tak Kunjung Usai, dari Rebutan Warisan hingga Antri Tes DNA

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Jumat, 18 Desember 2020 | 13:15 WIB
Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah mulai dari rebutan warisan hingga antri tes DNA. (TWITTER.COM/BBCSPORT)

BOLASPORT.COM - Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah, mulai dari rebutan warisan hingga antri tes DNA.

Publik sepak bola dunia sempat berduka saat Diego Maradona meninggal dunia pada 25 November 2020.

Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya yang berada di Buenos Aires, Argentina.

Dewa Sepak Bola Argentina itu juga sempat menjalani operasi otak akibat hematoma subdural.

Akan tetapi, hidup Maradona tak berlangsung lama karena harus berpulang hanya seminggu setelah dia pulang dari rumah sakit.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini Sosok Diego Maradona, Legenda Sepakbola Argentina yang Juga Sederet Kontroversi

Sejumlah kontroversi pun mengikuti kematian Maradona.

Kali pertama, muncul rumor bahwa legenda Napoli tersebut meninggal karena dibunuh secara tidak sengaja oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.

Luque dinilai lalai dalam upaya pengobatan medis yang didapatkan Maradona selama menjalani rawat jalan di rumahnya.

Namun, Luque akhirnya dibebaskan oleh Kepolisian Argentina setelah bukti yang dibutuhkan belum cukup dan masih dalam tahap penyelidikan.

Belum selesai di situ, kabarnya 17 orang mulai memperebutkan warisan yang dimiliki Maradona.

Baca Juga: Duta Besar RI untuk Argentina Ceritakan Prosesi Pemakaman Legenda Sepakbola Maradona

CULTURA MUSEO CGE
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.

Menurut laporan media Inggris, The Sun, setidaknya ada kekayaan Maradona senilai 37 juta pounds (Rp 707,99 miliar).

Kekayaan tersebut disebut-sebut diperebutkan oleh lima anak sah, tujuh 'anak kesayangan', dan lima saudara perempuan Maradona.

Proses perebutan warisan terjadi karena juara Piala Dunia 1986 itu tak menuliskan surat wasiat sebelum kematiannya.

"Tanpa surat wasiat, anak-anak terdekat Maradona dan beberapa orang yang belum pernah dia temui akan mendapat bagian sama rata dari kekayaannya," ucap seorang sumber.

"Itu jelas tidak bisa diterima oleh anak-anak yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun dan merasa telah ditipu," tutur sumber serupa.

Baca Juga: Kesan Diego Maradona Soal Indonesia: Negara yang Menyukai Sepakbola Adalah Negara yang Indah

Kini, skandal kematian Maradona semakin rumit lagi setelah muncul beberapa pihak yang mengaku sebagai keluarga Maradona.

Dilansir BolaSport.com dari Marca, jenazah Maradona rencananya akan dikremasi oleh pihak keluarga dan pemerintah Argentina.

Akan tetapi, jaksa penuntut umum di Argentina memutuskan untuk tidak memperbolehkan jenazah Maradona dikremasi.

Pasalnya, mulai bermunculan pihak-pihak yang mengaku memiliki anak dari El Diego semasa hidupnya.

Selama hidupnya, Maradona disebut hanya mengakui lima anak 'sah' di keluarganya dan menolak untuk mengakui enam anak lainnya.

Baca Juga: Diego Maradona Pernah Makan Daging Mentah Seminggu untuk Bertanding Lawan Real Madrid

TWITTER.COM/LANACION
Magali Gil, sosok yang mengaku sebagai anak perempuan kandung Diego Maradona.

Salah satu orang yang menuntut hak atas tes DNA tersebut adalah seorang perempuan bernama Magali Gil.

Kabarnya, Gil merupakan anak Maradona dari seorang ibu bernama Claudia Marina.

Hubungan Marina dan Maradona terjalin selama dua tahun, yakni pada 1994 hingga 1995.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang pengusaha sekaligus rekan Maradona, Omar Suarez.