Perang di Timur Tengah Buat Pelatih Persib Bangkrut dari Usahanya

By Ibnu Shiddiq NF - Minggu, 20 Desember 2020 | 06:45 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Dari sekian produk, boneka tendangan bebas menjadi barang yang paling banyak diminati.

"Semuanya terlihat sangat bagus selama Piala Dunia 1990 di Italia. Saya diundang oleh tim Brasil dan Jerman untuk berkontribusi pada sesi pelatihan tendangan bebas dan penemuannya mendapat perhatian dunia," terangnya .

Namun sayang, bisnis Robert mengalami penurunan seiring berkurangnya minat investor untuk usahanya.

Belum lagi situasi politik dan perang di Timur Tengah membuat sebagian besar investornya berhenti menyuntikkan dana.

Baca Juga: Karantina di Malaysia Bisa Buat Ryuji Utomo Batal Ikut TC Timnas Indonesia

Padahal, dengan dana investor ia mampu memproduksi 15.000 pasang sepatu di Taiwan dan 5.000 pasang sepatu di Italia.

"Bola kaki dan sarung tangan kiper diproduksi di Sialkot, Pakistan, dan kemeja serta celana pendek dipesan di Denmark. Namun, tak ada yang bisa meramalkan dampak krisis (perang) Kuwait," ucapnya.

Masalah lain tersebut bermunculan hingga memaksa Robert harus mundur sebagai direktur perusahaan karena klaim keuangan yang tak sedikit.

Ia pun akhirnya angkat kaki meninggalkan Skandinavia lantaran tuntutan keuangan dari pemerinah setempat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)