BOLASPORT.COM - Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, menyebut bahwa MotoGP 2020 menghadirkan tantangan bagi timnya.
Davide Brivio mengatakan tantangan itu juga datang kepada tim Suzuki Ecstar sebagai kontestan kelas utama MotoGP.
Tantangan yang dilihat Davide Brivio adalah gangguan dari pandemi Covid-19 terhadap penyelenggaraan MotoGP 2020.
Karantina wilayah yang diterapkan di berbagai negara membuat personel tim Suzuki Ecstar harus melakukan persiapan dari rumah.
Baca Juga: Tyson Fury Janjikan Laga Akbar pada 2021, Lawan Anthony Joshua?
"Jadi, setelah tes di Qatar, kami harus tinggal di rumah masing-masing," kata Brivio, dilansir BolaSport.com dari Autosport.com.
"Akan tetapi insinyur kami tidak pernah berhenti bekerja. Selama karantina wilayah mereka tetap mengadakan rapat, mengembangkan perangat, dan menganalisa data."
"Jadi, mereka terus bekerja, mereka tidak pernah berhenti bekerja."
"Kemudian kami mencoba untuk bisa memulai kembali kejuaraannya, mungkin hal terberat pada tahun ini adalah adanya tiga balapan secara berturut-turut," imbuhnya.
Baca Juga: Petinju Nomor 1 Dunia Tak Pernah Kabur dari Tantangan Siapa pun
Hadirnya dua balapan di sirkuit yang sama diakui Davide Brivio memberi kerugian bagi tim Suzuki Ecstar.
Sebab, keunggulan tim Suzuki Ecstar dalam kecepatan menemukan setelan yang optimal menjadi kurang termaksimalkan.
"Saya pikir ini lebih membantu para kompetitor daripada kami," ucap Davide Brivio melanjutkan.
"Kami cukup cepat menemukan setelan di trek baru, tetapi pada balapan kedua pesaing kami bisa memangkas jarak dengan kami."
Suzuki Ecstar menyabet dua gelar juara dunia pada MotoGP 2020 dari kategori pembalap melalui Joan Mir serta kategori tim.
Suzuki berpeluang untuk meraih triple crown apabila mampu menjadi juara pada kategori konstruktur alias pabrikan.
Namun, hasil buruk pada balapan pamungkas di Portugal membuat Suzuki harus merelakan gelar juara pabrikan kepada Ducati.
Baca Juga: Daftar Juara Divisi UFC pada Akhir Tahun - Masih Ada Khabib Nurmagomedov