Tragedi Sriwijaya Air Buat Kiper Bhayangkara FC Teringat Pesan Bambang Pamungkas

By Ibnu Shiddiq NF - Rabu, 13 Januari 2021 | 21:00 WIB
Kiper Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho. (TB KUMARA/JUARA.NET)

BOLASPORT.COM - Kabar duka tengah menyelimuti bangsa Indonesia dan dunia penerbangan.

Sriwijaya Air yang lepas landas pukul 14.36 WIB dan dinyatakan hilang kontak pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang dari radar dan terjatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Hingga saat ini berbagai upaya tengah dilakukan tim Basarnas untuk mencari penumpang pesawat.

Baca Juga: Bursa Transfer - Bareng Pemain Naturalisasi Malaysia, Syahrian Abimanyu Dipinjamkan JDT ke Klub Australia

Kiper Bhayangkara Solo FC, Wahyu Tri Nugroho mulanya justru tidak mengetahui soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Wahyu baru mendapat kabar tersebut setelah diberitahu teman-temannya yang berada di luar negeri.

Mereka mengaku kaget Indonesia kembali mengalami kecelakan di dunia penerbangan.

“Sebelum saya lihat berita dan lihat sosial media, berita ini saya malah dapat kabar dari teman saya yang di luar negeri,"cerita Wahyu saat dihubungi Tribunnews, Senin (11/1/2021).

"Mereka langsung khawatir sekali, terus tanya ke saya, gimana bisa terjadi. Kenapa seperti ini di Indonesia, sering terjadi,” imbuhnya.

Sebagai pemain sepak bola, Wahyu pun semakin khawatir setelah mendengar peristiwa Sriwijaya Air.

Mantan pemain Persis Solo itu jadi teringat pesan yang pernah disampain legena hidup sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas.

Pemain bola erat kaitannya dengan tiga hal, yang mana salah satunya adalah transportasi udara.

Baca Juga: Asprov Jatim Punya Dua Usulan untuk Dibawa ke Rapat Kongres PSSI

Wahyu sendiri berharap kejadian seperti itu tak terulang kembali ke depannya.

Apalagi Indonesia sendiri sejatinya belum lama dilanda kejadian yang sama.

Tepatnya dua tahun lalu pada 29 Oktober 2019, pesawat Lion Air JT 610 juga terjatuh usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Insiden itu menewaskan 189 orang yang terdiri dari 182 penumpang, dua pilot dan lima kru.

“Terus terang pas awal mendengar saya kaget, sedih. Jadi trauma apalagi kan kita sering naik pesawat."

"Hidup kita sebagai pesepakbola kan kalau kata Bambang Pamungkas di Lapangan, Hotel, dan Bandara. Jadi ya pas dengar kejadian ini lagi ya trauma lagi,” kata Wahyu.