Pesepak Bola Jadi Kambing Hitam COVID-19, Pep Guardiola Kritik Pemerintah Inggris

By Sandi Lathunusa - Sabtu, 16 Januari 2021 | 16:30 WIB
Pep Guardiola mengangkat trofi Piala Liga Inggris untuk Manchester City. (TWITTER.COM/LUKE_MCFC)

BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengkritik Pemerintah Inggris karena menyalahkan pesepak bola atas lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Ratu Elizabeth II.

Perdebatan telah berlangsung sepanjang minggu ini tentang pemain Liga Inggris yang berpelukan dan berjabat tangan selama perayaan gol.

Hal itu dilakukan saat olahraga elite ini boleh digelar lagi, tetapi banyak wilayah di Inggris yang di-lockdown dan tempat bisnis ditutup sementara.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, berbicara tentang para pemain yang merasa kesulitan untuk menahan emosi saat akan merayakan gol.

Pep Guardiola juga menunjuk tes kesehatan ketat yang telah dipatuhi klub Liga Inggris dalam menjalani protokol COVID-19 selama dan setelah pertandingan berlangsung.

FA, Liga Inggris, dan EFL telah mengeluarkan pedoman yang lebih ketat untuk klub sehubungan adanya peningkatan kasus COVID-19 di Inggris.

Baca Juga: Eks Pelatih Liverpool Ingin Liga Inggris Musim 2020-2021 Tetap Dilanjutkan

Poin pedoman itu berfokus pada perayaan gol adalah kontra-produktif mengingat jumlah kontak erat para pemain saat pertandingan berlangsung.

Peningkatan kasus positif COVID-19 di Liga Inggris menyebabkan beberapa pertandingan bulan lalu ditunda dan hal itu menjadi fokus pemerintah Inggris.

Menjelang pertandingan antara Manchester City melawan Crystal Palace, Pep Guardiola berharap beberapa pemainnya yang telah menjalani isolasi COVID-19 kembali ke skuat utama.

Dia juga mendesak Pemerintah Inggris untuk tidak mengkambinghitamkan pesepak bola.

Dilansir dari Manchester Evening News, Pep berkata: "Yang dapat saya katakan adalah kami ingin mengikuti protokol itu."

"Saya tahu Liga Inggris juga sedang berjuang. Saya mengerti betapa masuk akalnya hal itu dan saya pikir seluruh masalah ini tidak disebabkan oleh para pemain."

"Kami berupaya sebaik mungkin untuk mengikuti protokol itu."

"Jika seseorang melanggar aturan itu, seperti yang kadang terjadi, hal itu tidak bagus."

Baca Juga: Gaji Megabintang Juventus Tertinggi di Liga Italia

"Reaksinya, kami akan berjuang. Kami tahu situasi di mana jika kami mencetak gol para pemain harus berhati-hati untuk tidak saling berpelukan."

"Tetapi, terkadang hal ini sulit karena di dunia sepak bola, jika Anda lepas kendali, kami tidak bisa menahannya. Namun, di sisi lain saya memakluminya."

"Banyak sektor bisnis yang tidak melakukan pekerjaan. Mereka semua tutup dan kami sangat beruntung bisa bermain sepak bola serta melakukan pekerjaan kami."

"Kami mencoba. Semua klub, manajer, dokter, di Liga Inggris, Liga Champions, Liga Satu, Liga Dua, kami ingin mengikuti protokol karena tahu pentingnya peraturan tersebut."

"Kami prihatin dengan keadaan yang sedang terjadi di Inggris saat ini. Sayangnya, banyak orang yang terinfeksi COVID-19 dan sekarat setiap hari."

"kami akan melakukan yang terbaik untuk mematuhi protokol terbaru dari pemerintah dan ilmuwan. Beri tahu saja apa yang harus kami lakukan."

Baca Juga: Sanjungan Eks Pemain Real Madrid untuk Bek Manchester City

"Tetapi, saya mohon jangan salahkan pesepak bola atas situasi yang sedang terjadi di Inggris."

"Jadi, jangan sepenuhnya menyalahkan tanggung jawab ke atas pekerjaan kami dan para pemain kami karena ini merupakan pandemi di seluruh dunia.

"Sejak hari pertama, kami mengikuti apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri, kami akan mengikutinya. Saya berbicara atas nama semua orang di sini, di Manchester City," tutup Guardiola.