Mimpi Buruk Timnas Indonesia Hadapi Tantangan di Tim Barunya

By Metta Rahma Melati - Sabtu, 16 Januari 2021 | 13:40 WIB
Pelatih PKNS FC, K Rajagopal dalam sesi latihan timnya pada 31 Januari 2018. (Dok. PKNS FC)

BOLASPORT.COM - Pelatih yang menjadi mimpi buruk timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Datuk K Rajagobal memiliki tantangan baru di timnas Brunei Darussalam.

Rajagobal ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Brunei Darussalam.

Ia pun segera memulai tugas barunya menangani timnas Brunei Darussalam.

Pelatih 64 tahun itu tidak ingin menjadikan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk tidak terbang ke Brunei dan mulai bekerja sebagai pelatih.

Rajagobal adalah pelatih yang membawa timnas Malaysia menjuarai Piala AFF 2010.

Baca Juga: Piala Asia U-16 dan U-19 2020 Dibatalkan, PSSI Hanya Bisa Pasrah




Saat itu Malaysia menjuarai Piala AFF 2010 setelah menang agregat 4-2 atas timnas Indonesia.

Rajagobal telah berang dari Kuala Lumpur ke Brunei kemarin.



Ia akan menjalani karantina mandiri antara dua hingga 14 hari sebelum secara resmi mulai bekerja.

Timnas Brunei Darussalam menempatu peringkay 191 dunia belum lolos ke Piala AFF sejak edisi 1996.

Rajagobal pun berharap bisa membantu timnas Brunei meraihnya tahun ini.

"Hal pertama adalah bertemu dan mengenal para pemain. Saya berharap bisa mengumpulkan mereka secepat mungkin," kata Rajagobal, yang menandatangani kontrak dua tahun dengan Brunei, dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.

Baca Juga: Kalau Belum Dapat Izin Polisi, PSSI dan PT LIB Dilarang Bicara Kompetisi

"Federasi Sepakbola Brunei mengharapkan sesuatu dari saya, jadi saya akan merencanakan semuanya setelah bertemu para pemain.

"Kami perlu memutuskan arah mana yang perlu kami ambil dengan harapan mencapai target," ujarnya.

Rajagobal menilai dirinya bisa beradaptasi di Brunei.

"Dalam hal beradaptasi dengan gaya hidup di Brunei, tidak akan sulit karena saya bisa berbahasa Malaysia. Saya menantikan tantangannya," ujar Rajagobal.

"Saya ingin menawarkan pengetahuan saya untuk membantu Brunei membuat terobosan dalam permainan.

"Ini akan menjadi tantangan baru bagi saya. Perbaikan apa pun yang dilakukan Brunei akan membawa kepuasan karena pelatih mana pun akan senang jika timnya melakukannya dengan baik," katanya.