Mantan Juara Kelas Berat WBC Dicap Pembohong Seperti Donald Trump

By Muhamad Husein - Selasa, 16 Februari 2021 | 18:10 WIB
Tyson Fury (kiri) dan Deontay Wilder (kanan) saat keduanya saling bertarung ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020). (twitter.com/frankwarren_tv)

BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas berat WBC, Deontay Wilder, disebut tidak memiliki sifat ksatria menyusul kekalahan dari Tyson Fury pada Februari tahun lalu.

Deontay Wilder sebelumnya telah membeberkan beberapa kecurangan yang terjadi  saat pertandingan tinju melawan Tyson Fury yang berakhir dengan kehilangan sabuk juara kelas berat WBC.

Alasan pertama dari Deontay Wilder adalah dia menyalahkan kostum yang dipakai saat menuju arena segi empat ternyata menguras energi.

Dia melanjutkan dengan menuduh mantan pelatihnya, Mark Breland, menaruh sesuatu diminumannya sehingga mempengaruhi performa saat berlaga.

Baca Juga: Promotor Anthony Joshua Makin Yakin Deontay Wilder Sudah Gila

Selain itu, Wilder juga merasa Breland sengaja melemparkan handuk (menyerah) agar dia kehilangan sabuk juara kelas berat WBC

Bahkan yang lebih parah lagi, petinju asal Amerika Serikat tersebut menuduh Fury menyembunyikan benda keras dalam sarung tinju miliknya hingga akhirnya menelan kekalahan.

Dari seluruh tuduhan tersebut, Wilder disebut hanya mengada-ada dan menyebar kebohongan semata.

Pernyataan ini dilemparkan oleh promotor Tyson Fury, Bob Arum, yang menyamakan Wilder dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, karena sama-sama suka menebar kebohongan.

Baca Juga: Sejak Kalah dari Tyson Fury, Karier Deontay Wilder Disebut Sudah Usai

Arum merujuk Trump yang kalah dari pemilu menebar kebohongan dengan mengumumkan adanya kecurangan dalam proses penghitungan surat suara.

Pengumuman tersebut berimbas adanya aksi besar-besaran yang menyerbu ibu kota menuntut adanya penghitungan ulang.

"Deontay Wilder telah dimanjakan oleh mantan presiden kami, Donald Trump, yang mengatakan Anda boleh mengatakan kebohongan apapun," kata Arum kepada TalkSport, dikutip BolaSport.com dari Dailymail.co.uk.

"Dalam kasus Trump, mereka (pendukung Trump) mempercayainya dan menyerbu ibu kota," ujar dia.

"Sedangkan masalah tentang Tyson Fury, atau Mark Breland yang sosoknya luar biasa, Wilder sangat tidak masuk akal."

"Tapi, jika saja mantan presiden (Trump) menjabat selama empat tahun dengan tidak masuk akal, maksud saya Wilder sama saja seperti Trump," ucap Arum.

Baca Juga: Tak Mau Kecewa Lagi, Dillian Whyte Incar Duel Lawan Eks Juara Kelas Berat WBC