Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - J-League bisa dibilang salah satu kompetisi terbaik di Asia. Banyak para pemain jebolan Meiji Yasuda J1 League, liga teratas di Jepang, yang bermain di Eropa.
Para pemandu bakat klub-klub Eropa getol berburu pemain potensial dari Asia dengan salah satu referensi terdepannya adalah Meiji Yasuda J1 League.
Banyaknya lulusan Liga Jepang yang sukses berkarier di Eropa membuat kompetisi ini menjadi lahan basah buat meningkatkan karier bagi pesepak bola dari negara lain di Asia.
Hal itu juga yang membuat para pemain Indonesia kerap bermimpi bisa bermain di J-League, baik untuk level tertinggi maupun di kompetisi kasta kedua atau Meiji Yasuda J2 League.
Baca Juga: RESMI - Kiper Timnas Vietnam Gabung Cerezo Osaka, Bakal Setim dengan Kembar Keturunan Indonesia
Baca Juga: J-League Mulai Hadir di Indonesia Bisa Saksikan Lewat Live Streaming
Bicara soal kans pemain lokal, kira-kira siapa pemain Indonesia yang layak bermain di J-League?
Berikut ini adalah sejumlah nama yang bisa jadi pertimbangan.
1. Ryuji Utomo (Persija/Penang FC)
Ryuji Utomo adalah salah satu pemain Indonesia yang punya pengalaman membela klub di luar negeri.
Dia pernah memperkuat klub Bahrain, Al Najma, serta berkiprah di kompetisi Liga Thailand bersama PTT Rayong.
Saat ini, Ryuji sedang menjalani masa peminjaman di klub Malaysia, Penang FC, dari Persija Jakarta.
Ryuji memiliki fitur spesial untuk melakoni berbagai peran di pertahanan, skill yang penting untuk seorang defender modern.
2. Yanto Basna (PT Prachuap FC)
Pemain asal Papua ini sudah tiga tahun terakhir bermain di Liga Thailand.
Mulai dari Khon Kaen FC (2018), Sukhothai FC (2019), serta memperkuat PT Prachuap FC di kompetisi tertinggi Thailand musim ini.
Berstatus sebagai bek timnas Indonesia dan pengalamannya di Thailand, Yanto Basna sepertinya layak untuk memperkuat klub Meiji Yasuda J1 League.
3. Amiruddin Bagus Kahfi (FC Utrecht)
Bagus baru saja bergabung ke klub Liga Belanda, FC Utrecht, dari Barito Putera.
Pemuda asli Magelang ini adalah tipe penyerang haus gol dan usianya masih muda.
Pada umur 18 tahun, Bagus Kahfi kini sedang mencoba untuk main di luar Indonesia.
Selain Eredivisie, Meiji Yasuda J1 League adalah tujuan yang masuk akal.
4. Evan Dimas (Persija)
Evan sempat diperebutkan oleh Chonburi FC (Thailand) dan Selangor FA (Malaysia).
Pada akhirnya, ia lebih memilih memperkuat Selangor pada 2018.
Evan sempat mengutarakan hasratnya untuk bermain di Jepang.
Ia ingin lebih dulu berkiprah di Thailand agar bisa dilirik oleh klub-klub Negeri Matahari Terbit.
5. Saddil Ramdani (Sabah FC)
Saddil Ramdani adalah pemain yang punya kelebihan dalam kecepatan, serta memiliki tendangan jarak jauh yang cukup mematikan.
Musim lalu, ia sempat memperkuat klub Malaysia, Pahang FA.
Kini Saddil resmi bergabung dengan klub lain Malaysia, Sabah FC, sebagai anak asuh Kurniawan Dwi Yulianto.
Tak salah jika ia pun mulai membidik peluang untuk berkiprah di Liga Jepang sebagai destinasi berikutnya.
6. Febri Hariyadi (Persib)
Pemain sayap Persib ini punya kemampuan bermain tak kenal lelah ketika di atas lapangan.
Kecepatannya kerap merepotkan lini pertahanan lawan.
Selain itu, ia juga punya tendangan keras dari luar kotak penalti yang kerap menjadi gol untuk membantu timnya memenangkan pertandingan.
Kemampuan yang dimiliki Bow, sapaan akrab Febri Hariyadi, mungkin bisa membuatnya bersaing untuk mendapatkan tempat di klub Meiji Yasuda J-League.
7. Osvaldo Haay (Persija)
Osvaldo adalah top scorer SEA Games 2019.
Kecepatan dan ketajaman di depan gawang lawan bisa menjadi salah satu penilaian tersendiri bagi klub-klub Meiji Yasuda J1 League untuk merekrut pemain asal Papua ini.
8. Witan Sulaeman (FK Radnik Surdulica)
Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain yang sulit tergantikan posisinya di timnas U-19 Indonesia saat ini.
Witan saat ini berstatus sebagai pemain FK Radnik Surdulica.
Potensi yang dimiliki Witan membuatnya layak untuk bermain di Meiji Yasuda J1 League.
9. Amiruddin Bagas Kaffa (Barito Putera)
Bagas Kaffa menjadi salah satu pemain yang cukup berprestasi di level timnas usia muda.
Sebagai bek sayap, akselerasinya kerap diakhiri dengan mencetak gol maupun menjadi pengumpan yang andal untuk bisa diteruskan rekan setimnya menjadi gol.
Mengikuti program Garuda Select jilid I dan II bisa menjadi bekalnya berkiprah di klub luar negeri seperti Jepang.
10. Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk)
Egy Maulana Vikri menjadi salah satu pemain muda Indonesia yang berkiprah di klub luar negeri.
Kini, ia berstatus sebagai pemain klub Polandia, Lechia Gdansk.
Meski masih belum begitu banyak mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, secara perlahan ia mulai mendapatkan kepercayaan dari pelatih Lechia Gdansk.
Pindah ke Meiji Yasuda J1 League bisa menjadi opsi untuk lebih menambah jam terbangnya di klub luar negeri.
11. Asnawi Mangkualam Bahar (Ansan Greeners)
Asnawi Mangkualam Bahar kini berstatus sebagai pemain klub Korea Selatan, Ansan Greeners.
Artinya, bermain di Meiji Yasuda J1 League pun bukan sebuah hal yang mustahil bagi pemain asal Makassar itu.
Tidak hanya kuat dalam bertahan, ia juga mampu merepotkan barisan pertahanan lawan lewat akelerasinya di sisi sayap.
12. Todd Rivaldo Ferre (Persipura/Lampang FC)
Todd adalah salah satu pemain muda potensial yang dimiliki Persipura Jayapura.
Ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 U-19 2017, dan pemain muda terbaik Liga 1 2019.
Kini, Todd Rivaldo Ferre sedang mencoba peruntungan di Liga Thailand dengan memperkuat Lampang FC.
13. Beckham Putra Nugraha (Persib)
Beckham Putra Nugraha mampu menembus tim utama Persib Bandung di usia yang masih sangat muda.
Bermain sebagai seorang gelandang, ia bisa menjadi penyuplai bola yang baik untuk rekannya di lini depan.
Beckham yang kini menjadi salah satu anggota timnas U-19 Indonesia layak dicoba klub-klub di Meiji Yasuda J1 League maupun Meiji Yasuda J2 League.
14. Pratama Arhan (PSIS)
Nama Pratama Arhan makin mencuat saat performanya menonjol bersama timnas U-19 Indonesia dalam banyak uji coba di Kroasia.
Bermain di posisi bek kiri, Arhan bisa dibilang menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong.
Bukan hanya kuat dalam bertahan, ia juga kerap rajin membantu penyerangan.
Keistimewaannya yang paling terlihat adalah lemparan ke dalamnya yang cukup jauh hingga kerap menjadi assist untuk rekan setimnya dalam mencetak gol.
15. David Maulana (Barito Putera)
David Maulana adalah kapten timnas U-19 Indonesia saat ini.
Punya jiwa kepemimpinan yang baik menjadi salah satu kelebihannya.
Bermain sebagai gelandang bertahan, David dikenal punya visi bermain yang baik di atas lapangan.
Jepang bisa menjadi opsi David Maulana jika ingin merintis lebih dulu guna mematangkan potensinya lagi sebelum berkiprah di klub Eropa.