Kerusuhan di Ipswich Town Jadi Tanda Kejatuhan Klub, Bagaimana Nasib Elkan Baggott?

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 23 Februari 2021 | 06:00 WIB
Aksi Elkan Baggott saat membela Ipswich Town U-18 kontra Southend United, Selasa (3/11/2020). (eadt.co.uk/Ross Halls)

"Sehingga fan akan tahu tujuan realistis dari klub, bagaimana kondisi keuangan klub saat ini."

"Saya rasa mereka hanya ingin dilibatkan dan dihargai oleh klub saat ini," tambah Trevor.

Lebih lanjut, Trevor menilai kemarahan suporter Ipswich Town adalah buntut dari segala hal yang terjadi di sekitar mereka.

Selain The Tractor Boys yang tak kunjung bangkit di League One, situasi pandemi Covid-19 juga membuat banyak orang frustasi.

Baca Juga: Jalani Debut di Kelas MotoGP, Enea Bastianini: Nggak Takut!

Verdi
Pelatih Elkan Baggott di Ipswich Town, Paul Lambert, saat melatih Stoke City di Premier League musim 2017/18.

Dalam penilaian Trevor, kumpulan suporter yang marah itu bisa jadi meluapkan rasa frustasi yang mereka pendam selama pandemi lewat kerusuhan di luar tempat latihan Ipswich Town.

"Saya rasa Ipswich Town harus melibatkan fan karena ketika semua orang tahu tujuan tim, dan fan dipastikan paham, segalanya akan lebih mudah," tutur Trevor.

"Pemain muda tidak ingin melihat kerusuhan semacam itu, api di tempat latihan, para perusuh membuat kegaduhan. Pemain muda tidak seharusnya melihat itu," tandasnya.

Sebelumnya, mantan pemain Ipswich Town dan timnas Inggris, Darren Bent, sudah angkat bicara terkait kerusuhan di tempat latihan mantan timnya.

Baca Juga: Satu Pemain Veteran Jadi Kunci Kestabilan Manchester City Musim Ini