European Super League Lahir dari Restoran Italia?

By Ade Jayadireja - Selasa, 20 April 2021 | 20:26 WIB
Ilustrasi European Super League (TWITTER.COM/SPORF)

Legenda Man United, Gary Neville, adalah salah satu sosok yang berseberangan dengan wacana penyelenggaraan kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.

Dia menganggap ESL dibuat hanya untuk menghasilkan cuan alias keuntungan finansial bagi klub besar.

"Itu keserakahan murni. Mereka penipu. Mereka tidak ada hubungannya dengan sepak bola di negara ini," kata Neville.

Baca Juga: Pernah Kalah, Mike Tyson Diberi Peluang Rematch Lawan Kevin McBride

European Super League akan mempertemukan tim-tim juara dari liga di seluruh penjuru Benua Biru.

Rencananya, bakal ada 20 klub yang berpartisipasi.

Tim-tim peserta akan tetap berkompetisi di liga negaranya masing-masing dengan mempertahankan jadwal tradisional yang ada.

Kompetisi nantinya dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 10 tim.

Menggunakan format laga kandang dan tandang, tiga klub teratas di setiap grup otomatis lolos ke perempat final.

Tim di urutan keempat dan kelima akan berebut tempat tersisa lewat jalur play-off.