Juergen Klopp Sebut Format Baru Liga Champions Tidak Masuk Akal

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 24 April 2021 | 05:00 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. (TWITTER.COM/LFC)

BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, lega mengetahui wacana European Super League tidak berlanjut. Namun, ia juga memprotes format baru Liga Champions yang dikemukakan UEFA

Sebanyak 12 klub besar Eropa mengumumkan rencana mengadakan turnamen European Super League yang akan menjadi tandingan Liga Champions pada Minggu (18/4/2021).

Liverpool menjadi salah satu dari 12 klub penggagas tersebut, termasuk dengan lima klub Liga Inggris lain; Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, dan Tottenham Hotspur. 

Namun, keenam tim ini berubah pikiran setelah mendapat protes keras dari banyak pihak, termasuk dari suporter.

Mereka secara serentak menyatakan mundur pada Senin (20/4/2021) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB. 

Klopp mengaku lega rencana European Super League tidak berlanjut. 

“Hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Enam klub Liga Inggris tidak akan mencoba melakukan hal yang sama pekan depan,” kata Klopp, dikutip BolaSport.com dari ESPN. 

“Mereka sudah belajar banyak dari kejadian ini.” 

Baca Juga: Ikut ESL adalah Bukti Ketidakpedulian Pemilik Liverpool akan Kebaikan Klub

Di sisi lain, Klopp mengkritik format baru Liga Champions yang diusulkan UEFA untuk musim 2024-2025. 

Dilansir BolaSport.com dari laman resmi UEFA, format baru Liga Champions akan menambah jumlah peserta dari 32 menjadi 36 tim.

Selain itu, tidak akan ada pembagian grup, tetapi menggunakan sistem liga.

Klopp menilai format baru tersebut tak masuk akal.

Baca Juga: Absen 4 Bulan, Eks Gelandang Liverpool Janjikan Performa Terbaik di Barcelona

“Siapa yang membaca proposal soal konsep baru ini dan menyetujuinya? Siapa yang takkan mengira kalau ini semua bukan hanya demi uang? Konsep baru ini sungguh konyol,” ucap Klopp melanjutkan.  

Eks pelatih Borussia Dortmund tersebut juga memprotes bahwa pemangku kepentingan tidak pernah mendengarkan manajer atau para pemain saat mengambil keputusan. 

“Struktur kompetisi sepak bola saat ini tidak siap untuk ada lebih banyak pertandingan. Orang-orang di level teratas tak paham soal ini,” tutur dia. 

Baca Juga: Bikin Gaduh karena Ikut European Super League, Pemilik Liverpool Akhirnya Buka Suara

Dalam sistem baru Liga Champions nanti, delapan tim teratas akan langsung lolos ke babak 16 besar, sementara klub peringkat 9 hingga 24 akan melakoni laga play-off untuk menentukan delapan slot lain yang belum terisi.

Dengan demikian, jumlah pertandingan di Liga Champions pun akan semakin banyak dibandingkan format lama.

Klopp bukan satu-satunya orang yang protes dengan format baru Liga Champions

Mantan anak buah Klopp di Borussia Dortmund, Ilkay Guendogan, juga sudah buka suara. 

"Dengan semua hal yang terjadi di Super League... bisakah kita juga berbicara soal format baru Liga Champions?" tulis Guendogan.

"Semakin banyak pertandingan, apakah tidak ada satu pun yang memikirkan para pemain seperti kami?"

"Format UCL yang baru sama jahatnya hanya dua tingkat di bawah Super League..." lanjut Guendogan.

Gelandang Manchester City itu juga mengakui format Liga Champions yang lama sudah sangat baik.

"Format UCL yang sekarang bekerja dengan baik dan itulah mengapa ini menjadi kompetisi klub paling populer di dunia, untuk kami para pemain dan para penggemar," ujar Guendogan.