Arsenal Memburuk Sejak Ditinggal Arsene Wenger, Penggemarnya Disebut Mungkin Menyesal

By Adi Nugroho - Sabtu, 8 Mei 2021 | 00:45 WIB
Para pemain Arsenal kecewa setelah kehilangan kesempatan untuk mewujudkan All English Final pada Liga Europa 2020-2021 karena disingkirkan Villareal di babak semifinal. (TWITTER.COM/AMYLAWRENCE71)

Dengan demikian, pergantian pelatih yang dilakukan Arsenal dari Wenger ke Emery lalu ke Arteta belum menunjukkan hasil yang bisa memuaskan penggemar mereka, khususnya dalam hal masuk empat besar lalu lolos ke Liga Champions.

Pasalnya, dua pelatih pasca-era Wenger tetap tidak bisa membawa Arsenal lebih baik dengan finis di empat besar lagi dan lolos ke Liga Champions, namun justru semakin memburuk terlebih di era Arteta.

Baca Juga: Pep Guardiola Tak Mau Rekrut Lionel Messi Agar Barcelona Tidak Sakit Hati

Dari situ, munkinkah penggemar Arsenal menyesal lantaran pernah memperlakukan Wenger dengan buruk hanya karena tim kesayangannya tidak lolos ke Liga Champions?

Menurut mantan gelandang Arsenal, Freddie Ljungberg, fan The Gunners mungkin menyesal karena pernah melakukan itu.

"Saya langsung terbang dari Swedia untuk mengucapkan langsung salam perpisahan kepara Arsene," tutur Ljungberg seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.

"Para penggemar mengeluh tentang dia di akhir masa jabatannya."

TWITTER.COM/THESIGNALNG
Pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger.

Baca Juga: Bek Tira Persikabo Tak Ambil Pusing Persaingan di TC Timnas Indonesia

"Sekarang mungkin mereka menyesali bagaimana mereka bersikap terhadapnya. Dia sangat besar di klub ini," katanya menambahi.

Lebih lanjut, Ljungberg mengaku kecewa dengan Arsenal yang sekarang.

Ljungberg, yang pernah membela Arsenal sebagai pemain mulai 1998 sampai 2007, kecewa dengan capaian The Gunners pada musim ini.

"Mengecewakan melihat Arsenal yang sekarang," kata Ljungberg.

"Saya mencintai klub ini dan menghormati mereka, tetapi untuk duduk di urutan kesembilan atau kesepuluh di liga dan tidak menantang tempat di Liga Europa padahal tim harus bergantung pada Liga Europa ... itu cukup sulit untuk diterima," ucap Ljungberg menambahkan.