Sempat Ingin Kirim Surat ke BWF, PBSI Legowo Hafiz/Gloria Gagal ke Olimpiade Tokyo

By Delia Mustikasari - Jumat, 28 Mei 2021 | 20:50 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky di pelatnas Cipayung, Jakarta. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memastikan tidak ada perubahan jendela kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Baik itu penambahan, pengurangan maupun penyesuaian jumlah turnamen.

Dengan keputusan ini, tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin seusai batalnya Malaysia Open dan Singapore Open karena pandemi Covid-19. BWF juga mengonfirmasi akan segera mengirimkan undangan kepada atlet-atlet yang lolos kualifikasi.

Imbasnya, Indonesia dipastikan hanya mengirim tujuh wakil untuk berlaga pada Olimpiade. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Selain itu, ada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Chris Adcock/Gabrielle Adcock Resmi Pensiun

Sementara itu, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang sedang mengejar poin untuk merebut tempat di Olimpiade harus rela mengubur mimpinya. Dengan tidak ada turnamen tersisa, Hafiz/Gloria tidak lagi bisa mengejar peringkat delapan besar.

Hafiz/Gloria berada di peringkat kesembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 poin dari Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) di peringkat delapan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengaku legowo dengan keputusan BWF itu.

"Tadinya kami memang mau berkirim surat peninjauan kembali karena beberapa turnamen penting dibatalkan. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Rudy (Bambang Roedyanto, Kabid Hubungan Luar Negeri), ia tidak merekomendasikan," kata Rionny.

"Waktu sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan Olimpiade dan akan sulit untuk misalnya menambah turnamen atau membatalkan salah satu turnamen untuk Eropa," ucap Rionny dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Rudy juga bilang ini bukan salah BWF atau BAC. Ini murni memang karena situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat semua menjadi serba tidak menentu. Jadi saya kira, kita semua harus terima dengan keputusan ini," tutur Rionny.

Tidak ingin terlalu larut dengan polemik kualifikasi, Rionny saat ini langsung bersiap menjalankan program-program yang dirancang PP PBSI jelang Olimpiade.

Baca Juga: Meski Berpartner, Ganda Putra Malaysia Ini Punya Target Berbeda pada Debut Olimpiade