Rahasia Transformasi Quartararo, Dulu Angin-anginan Kini Jadi Jagoan di MotoGP

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 4 Juni 2021 | 11:45 WIB
Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pada balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Italia, 30 Mei 2021. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, membeberkan rahasia di balik peningkatan yang dialaminya pada MotoGP 2021.

MotoGP 2021 menjadi momentum bagi Fabio Quartararo untuk benar-benar membuktikan tajinya pada ajang balap motor paling bergengsi itu.

Minus balapan pembuka MotoGP Qatar, Fabio Quartararo nyaris menjadi penghuni tetap dalam persaingan di baris terdepan musim ini.

Quartararo sukses mencetat empat podium dengan tiga kemenangan dalam lima balapan berikutnya.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Audisi Mencari Penghenti Laju Fabio Quartararo

Satu-satunya kegagalan Quartararo dalam meraih podium terjadi ketika dia mengalami cedera arm pump atau sindrom kompartemen di lengannya.

Itu pun, Quartararo mengalaminya ketika sedang memimpin balapan dan dengan gap yang cukup besar dari rival terdekatnya.

Situasi ini berbanding terbalik dengan pencapaian Quartararo pada musim lalu.

Digadang-gadang menjadi juara setelah menyapu bersih dua seri pertama, Quartararo malah gigit jari karena performa yang angin-anginan.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Catalunya 2021 - Momen Marc Marquez dan Valentino Rossi Perbaiki Performa

Quartararo begitu kuat ketika grip aspal berada di level ideal kemudian menghilang ketika kondisi sebaliknya terjadi.

Tak hanya Quartararo, masalah ini juga menimpa pembalap motor pabrikan Yamaha lainnya yaitu Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Namun, situasi tersebut musim ini tak lagi menjadi soal bagi Quartararo.

Pembalap berjuluk El Diablo itu menjelaskan perbaikan yang dilakukan Yamaha sehingga dia bisa tampil kompetitif di setiap akhir pekan lomba.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Terakhir Kali Valentino Rossi Pede Bisa Menang

Quartararo menyebut kunci perbaikan motor YZR-M1 tahun ini terletak pada sensitivitas pembalap dengan grip ban depan.

"Tahun lalu tidak mudah untuk melaju dengan cepat karena sensasi dengan ban depan tidak ada dan saya kesulitan," kata Quartararo, dilansir dari Paddock-GP.

"Namun, segera setelah tes pramusim di Qatar saya menyadari sensasinya telah kembali, sensasi yang saya rasakan pada 2019 dan hilang pada tahun lalu."

Quartararo mencontohkan bagaimana musim lalu dia bahkan tidak bisa menemukan kecepatan di sirkuit favoritnya ketika kondisinya tidak mendukung.

Baca Juga: Moto3 Catalunya 2021 - Modal Pembalap Indonesia Andi Gilang untuk Ngegas

Quartararo juga mengungkit pengembangan perangkat holeshot yang dilakukan Yamaha.

Perangkat holeshot bisa dibilang menjadi perangkat yang wajib dimiliki untuk membantu pembalap dalam start di MotoGP saat ini.

Pun demikian halnya dengan Yamaha lantaran start merupakan fase krusial bagi mereka untuk memenangi balapan.

Keunggulan Yamaha dalam ritme baru bisa dimaksimalkan ketika pembalap memiliki ruang terbuka untuk menggunakan jalur lomba (racing line) mereka.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Jangan Beri Marc Marquez Ekspektasi Tinggi

"Sejak Qatar kami tahu bahwa jika start kami tidak bagus maka sulit untuk menyalip pembalap di depan sesudahnya," kata Quartararo.

"Kalau cuma ada satu atau dua pembalap di depan, tidak masalah. Namun, akan sangat sulit jika kami berada di dalam sebuah grup."

"Yamaha melakukan pekerjaan bagus dan kemenangan Mugello itu luar biasa. Setiap kali Anda ke lintasan, Anda setidaknya merasakan sedikit peningkatan."

"Mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus," tukasnya.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Meski Duduki Puncak Klasemen, Mir Tak Yakin Quartararo Juara