Tolak Regulasi Liga 2 4 Wilayah, Persiba: Kami Seperti Anak Tiri

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 5 Juni 2021 | 22:55 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). ( MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM )

Poin keenam, menurut Gede Widiade, jika dikritisi durasi Liga 2 digelar mulai Juli-Desember 2021 karena memang PT LIB mengajukan izinnya seperti itu.

"Konsekuensinya adalah pemain-pemain Liga 2 yang telah selesai berkompetisi akan menganggur sekitar tiga sampai empat bulan karena menunggu selesainya Liga 1 sebelum masuk lagi ke kompetisi Liga 2 musim berikutnya."

"Itu pun jika mereka finish di partai final atau semifinal. Tapi yang tidak sampai di babak empat besar, tentu masa menganggurnya akan lebih panjang dan akan semakin menurun kualitas para pemain," jelas poin keenam itu.

Baca Juga: Tekad Persiraja Banda Aceh, Lahirkan Pemain Bintang yang Semula Tak Dikenal Publik

Pada poin ketujuh, Persiba Balikpapan menginginkan drawing digelar secara terbuka, bukan virtual dan dihadapan notaris serta saksi yang sah.

Poin kedelapan, Persiba Balikpapan ingi gagasan Liga 2 memiliki perusahaan pengelola tersendiri biar direalisasikan.

"Ini seperti halnya PT LIB di Liga 1. Mayoritas sahamnya akan dimiliki oleh semua klub peserta Liga 2," tutup poin delapan.