Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebuah koin tua pernah menjadi penentu bagi peluang juara timnas Italia dalam ajang EURO 1968 silam.
Kompetisi sepak bola antarnegara Eropa bertajuk EURO 2020 akan segera digelar pada 11 Juni 2021.
EURO 2020 kali ini merupakan kompetisi tunda yang seharusnya diadakan pada tahun lalu.
Namun, karena pandemi COVID-19 yang belum mereda, panitia penyelenggara terpaksa harus mengundur EURO 2020 untuk diadakan pada tahun ini.
Jelang kick-off EURO 2020 yang tinggal beberapa hari lagi, BolaSport.com akan mengajak untuk menilik kilas balik kisah unik dalam pagelaran empat tahunan ini yang dilansir dari laman resmi UEFA.
Baca Juga: Profil Tim EURO 2020: Belgia, Raja Dunia Mencari Mahkota
Kisah unik kali ini datang dari kompetisi EURO 1968 silam yang menjadikan Italia sebagai tuan rumah.
Kejadian tersebut terjadi pada babak semifinal yang mempertemukan antara Italia dan Uni Soviet.
Saat itu, kedua tim merupakan nama-nama hebat yang tengah gacor di dunia sepak bola, baik tingkat Eropa maupun dunia.
Hal itu membuat pertandingan antara timnas Italia dan timnas Uni Soviet berlangsung sangat ketat.
Uni Soviet ingin mengulang kejayaan mereka dengan menjuarai EURO untuk kedua kalinya, setelah keluar sebagai jawara pada edisi 1960.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Timnas Italia Ingin Usung Semangat Juara Piala Dunia 2006
Sementara Italia ingin membalaskan dendam mereka pada kompetisi Piala Dunia 1966 yang diadakan di Inggris.
Saat itu, Italia tergabung dalam Grup D bersama dengan Uni Soviet, Chile, dan Korea Utara.
Pada matchday kedua Grup D Piala Dunia 1966, Italia harus menelan kekalahan dari Uni Soviet dengan skor tipis 1-0.
Penyerang andalan Uni Soviet kala itu, Igor Chislenko, mencetak satu-satunya gol kemenangan timnya pada menit ke-57.
Italia pun harus bertarung dalam laga hidup-mati pada matchday ketiga melawan Korea Utara.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Gelandang Mungil Inter Milan bakal Jadi Bintang di Kejuaraan Eropa
Gli Azzurri pun secara mengejutkan menyerah dengan skor 1-0 lewat gol Pak Doo-ik pada menit ke-42.
Italia pun gagal lolos ke babak perempat final Piala Dunia 1966 karena hanya finis di posisi ketiga dengan koleksi 3 poin.
Dua tahun berselang, di babak semifinal EURO 1968, Italia berkesempatan membalas dendam mereka pada Uni Soviet.
Italia mendapatkan kabar gembira karena mimpi buruk mereka pada Piala Dunia 1966, Igor Chislenko, absen bermain.
Selain itu, Uni Soviet juga ditinggalkan bek andalan mereka, Murtaz Khurtsilava, dalam laga tersebut.
Baca Juga: Timnas Jerman Juara Euro U-21, Murid Sergio Aguero Cetak Gol Penentu
Akan tetapi, petaka justru datang bagi Italia di awal-awal laga setelah gelandang andalan mereka, Gianni Rivera, harus keluar dari lapangan.
Rivera mengalami cedera usai bertabrakan dengan bek Uni Soviet, Valentin Afonin.
Italia harus kembali kehilangan pemainnya, yakni bek kiri Giancarlo Bercellino karena mengalami cedera lutut.
Posisi yang ditinggalkan Bercellino pun diisi oleh Angelo Domenghini, yang sejatinya merupakan penyerang sayap kanan.
Alhasil, pos pertahanan sebelah kiri timnas Italia pun menjadi rapuh dan terus dibombardir oleh barisan penyerang Uni Soviet.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Wayne Rooney Tidak Jagokan Inggris Jadi Juara
Beruntung bagi timnas Italia, Uni Soviet gagal mencetak gol dan hanya menghasilkan enam kali tendangan sepak pojok sebelum jeda babak perpanjangan waktu pertama.
Kiper Italia saat itu, Dino Zoff, juga tampil memukai dengan melakukan penyelamatan terhadap peluang yang dicetak oleh Albert Shesternev dan Aleksandr Lenev.
Italia sempat mengancam gawang Uni Soviet yang dijaga oleh kiper terbaik mereka kala itu, Lev Yashin.
Setelah bermain dalam dua babak normal dan dua babak perpanjangan waktu, Italia dan Uni Soviet sama-sama tak mampu mencetak gol.
Di tengah cuaca yang buruk, laga sangat tidak mungkin ditentukan lewat pertandingan ulang saat itu juga.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Tak Cuma Cristiano Ronaldo, Lini Serang Timnas Portugal bakal Ngeri Tahun Ini
Alhasil, wasit yang memimpin laga saat itu, Kurt Tschenscher, meminta kapten dari kedua klub untuk melakukan tos koin.
Menggunakan sebuah koin tua, kapten Italia, Giacinto Facchetti, dan kapten Uni Soviet, Albert Shesternyov, dipanggil ke ruang ganti.
Bersama dengan dua administrator dari kedua tim, wasit Tschenscher pun menentukan hasil laga itu lewat sebuah lemparan koin.
Facchetti yang saat itu memilih ekor ternyata berhasil menebak dan membuat timnas Italia berhak lolos ke babak final untuk menghadapi Yugoslavia.
Di laga final, Italia berhasil mengalahkan Yugoslavia dalam sebuah laga ulangan dengan skor 2-0 setelah pada laga pertama bermain imbang 1-1.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Positif COVID-19, Sergio Busquets Terpaksa Tinggalkan Kamp Latihan Spanyol
Italia pun keluar sebagai jawara EURO untuk kali pertama dan belum pernah meraih trofi yang sama hingga kini.