Pemerintah Swedia Tolak TI10, Bos Dewa United Esports Minta Pemerintah Ajukan Tuan Rumah

By Rinaldy Azka Abdillah - Rabu, 23 Juni 2021 | 06:15 WIB
Logo The International Dota 2 (dota2.com)

 

BOLASPORT.COM - Bos Dewa United Esports, Erick Herlangga, meminta Pemerintah segera mengambil jatah tuan rumah ajang The International edisi ke-10 (TI10).

Bagi yang belum tahu, TI10 merupakan ajang terbesar kompetisi Dota 2 di dunia.

T10 di Dota 2 layaknya Piala Dunia di sepak bola, MLBB World Championship di Mobile Legend, atau Free Fire World Series.

Yang luar biasa, TI hingga saat ini masih menjadi ajang Esports dengan total hadiah terbesar di dunia.

Baca Juga: 2 Petarung UFC yang Tidak Bisa Disakiti Khabib Nurmagomedov

Untuk edisi sekarang saja setidaknya hadiah yang akan diperebutkan oleh para peserta total berada di angka Rp600 Miliar.

Apalagi komunitas Dota 2 di Indonesia termasuk yang terbesar di Asia Tenggara.

Sebelumnya TI10 akan diadakan di negara Swedia, tepatnya di Stockholm.

Namun, karena angka COVID-19 meningkat dan Pemerintah Swedia enggan memasukkan Esports masuk pada kategori olahraga, akhirnya Valve selaku perusahaan yang menaungi Dota 2 harus mencari negara lain.

Baca Juga: Anthony Joshua Anggap Deontay Wilder Bukan Golongan Petinju Elite