Positif Covid-19 Tak Akan Diberangkatkan ke Olimpiade Tokyo!

By Delia Mustikasari - Jumat, 2 Juli 2021 | 21:00 WIB
IOC Meeting dengan Mrs Kloster Aasen terkait Bidding Indonesia Olimpiade 2032 di Ruang Rapat lt 19 NOC Indonesia HQ, Menara Olahraga Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021. (NAIF AL'AS/NOC INDONESIA)

"Olimpiade tinggal tiga pekan lagi dan NOC Indonesia memberi ultimatum keras bahwa semua yang terlibat di Olimpiade harus dipantau intensif. Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19 dan batal berangkat," ujar Okto.

Panitia Penyelenggara Olimpiade (TOCOG) memberi aturan ketat untuk seluruh kontingen yang datang ke Tokyo, termasuk atlet yang mengikuti training camp.

Regulasi karantina yang diterapkan dibagi berdasarkan tingkat kasus Covid-19 di negara peserta. Mulai awal Juli, Indonesia masuk Grup II bersama Bangladesh, Mesir, Malaysia, Uganda, dan Inggris.

"Itu info non-official karena kami belum menerima surat resmi TOCOG. Tetapi, yang perlu menjadi catatan adalah klafisikasi regulasi karantina ini fluktuatif," kata Sekjen Ferry J Kono.

"Kami berharap PPKM Darurat Jakarta-Bali yang diterapkan pemerintah bisa membuat kasus turun dan Indonesia tak lagi berada di Grup II seperti Vietnam," ujar Ferry.

Aturan karantina yang berlaku di Grup II adalah atlet dan official wajib tes selama tiga hari beruntun sebelum berangkat ke Jepang.

Saat tiba, kontingen diwajibkan membatasi kontak fisik dengan delegasi dari negara lain. Ini juga berlaku untuk tim yang datang lebih dulu untuk aklamatisasi.

Baca Juga: 'Motor Vinales di Yamaha Dibuat untuk Lorenzo atau Quartararo'