Bukayo Saka Jadi Korban Rasialisme Usai Gagal Eksekusi Penalti Inggris, Arsenal Angkat Bicara

By Raka Kisdiyatma Galih - Senin, 12 Juli 2021 | 22:15 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. (TWITTER.COM/TURNIPDODGER)

Kata-kata rasialis hingga emoji monyet membanjiri kolom komentar Instagram-nya.

Mengetahui pemainnya mendapat tindakan rasialisme, Arsenal pun angkat bicara.

"Tadi malam, kami melihat Bukayo Saka mencapai final Euro 2020 di usia 19 tahun," bunyi pernyataan Arsenal.

"Bukayo telah bersama kami sejak dia berusia tujuh tahun dan seluruh klub sangat bangga melihatnya mewakili Inggris sepanjang turnamen."

"Anda bisa merasakannya di seluruh klub."

“Tadi malam kami menyaksikan kepemimpinan dan karakter yang selalu kami kenal dan cintai dari Bukayo."

"Namun, perasaan bangga ini dengan cepat berubah menjadi kesedihan atas komentar rasialis yang dilontarkan kepada pemain muda kami di media sosialnya setelah peluit akhir."

"Sekali lagi, kami sedih harus mengatakan bahwa kami mengutuk rasialisme terhadap sejumlah pemain kulit hitam."

"Pihak berwenang harus bertindak untuk memastikan pelecehan menjijikkan yang dialami para pemain kami berhenti sekarang."

"Pesan kami kepada Bukayo adalah: angkat kepala Anda, kami sangat bangga dengan Anda dan kami tidak sabar untuk segera menyambut Anda kembali ke Arsenal," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Italia Juara EURO 2020 - Gli Azzurri Beruntung, tapi Masih Bisa Berkembang