Final EURO 2020 - Mengapa Bukayo Saka Jadi Penendang Terakhir Inggris?

By Adi Nugroho - Selasa, 13 Juli 2021 | 19:30 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. (TWITTER.COM/TURNIPDODGER)

Sementara dua gol timnas Inggris pada babak adu penalti dicetak oleh Harry Kane dan Harry Maguire.

Baca Juga: Striker Baru Arema FC Pernah Setim dengan Pemain Timnas Portugal EURO 2020

Tiga tendangan lainnya, yang diambil Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, gagal menaklukkan kiper timnas Italia, Gianluigi Donnarumma.

Karena kegagalan itu, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, langsung jadi sasaran kritik.

Tak hanya karena gagal membawa timnas Inggris mengangkat trofi Piala Eropa, Southgate juga dikritik lantaran memberikan tugas tendangan penalti terakhir kepada Bukayo Saka.

Tendangan terakhir dalam adu penalti kerap disebut sebagai yang paling krusial dalam adu tos-tosan.

Baca Juga: Potensi Besar, Aji Santoso Ajak Suporter Indonesia Mau Vaksin

Bukayo Saka dianggap oleh banyak pihak masih terlalu muda untuk menanggung beban tugas sebesar itu.

Southgate sendiri sebelumnya telah menjelaskan mengapa dia memilih Saka sebagai penendang kelima timnas Inggris dalam adu penalti.

Pelatih berusia 50 tahun itu berujar bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan apa yang didapatnya dalam sesi latihan.