Permohonan Presiden Barcelona soal Keringanan Tak Akan Diwujudkan Liga Spanyol

By Adi Nugroho - Rabu, 4 Agustus 2021 | 08:00 WIB
Lionel Messi berbicara dengan Presiden Barcelona, Joan Laporta. (TWITTER.COM/DAILYSABAH)

BOLASPORT.COM - Pihak Liga Spanyol dilaporkan tidak akan mewujudkan permohonan Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang meminta keringanan terkait aturan batasan gaji.

Barcelona saat ini sedang dirundung masalah tagihan gaji yang jauh melewati batas ketentuan pihak Liga Spanyol.

Tagihan gaji pemain Barcelona pada musim 2020-2021 disebut berada di angka 671 juta euro (sekitar Rp11,5 triliun).

Sementara itu, batas yang ditentukan oleh pihak Liga Spanyol terkait gaji pemain adalah 382,7 juta euro (sekitar Rp6,5 triliun).

Barcelona sebenarnya sudah berusaha memenuhi kewajiban yang dituntut pihak Liga Spanyol.

Baca Juga: Tak Kunjung Mampu Kontrak Lionel Messi, Presiden Barcelona Minta Keringanan ke Liga Spanyol

Adapun cara yang ditempuh Barcelona agar bisa mengurangi tagihan gajinya adalah melepas beberapa pemainnya.

Akan tetapi, usaha Barcelona sejauh ini belum maksimal dan mereka masih memiliki tagihan gaji yang jauh di atas batas ketentuan Liga Spanyol.

Akibat yang mungkin diterima Barcelona jika tidak sanggup memenuhi tuntutan Liga Spanyol sendiri adalah tak bisa mengikutsertakan empat rekrutan anyar mereka.

Empat pemain yang direkrut Barcelona pada bursa transfer musim panas 2021 adalah Sergio Aguero, Eric Garcia, Memphis Depay, dan Emerson Royal.

Baca Juga: Hadirnya Sancho dan Varane Tetap Tak akan Selesaikan Masalah Manchester United yang Satu Ini

Bukan empat pemain itu saja yang kemungkinan tidak bisa diikutsertakan Barcelona ke dalam skuadnya untuk Liga Spanyol 2020-2021.

Pemain yang musim lalu menjadi kapten tim, Lionel Messi, juga bisa tidak terdaftar dalam skuad Barcelona untuk musim baru.

Saat ini Lionel Messi sedang berstatus tanpa klub setelah kontraknya di Barcelona berakhir pada 30 Juni 2021.

Barcelona sebenarnya sudah berhasil membujuk Lionel Messi untuk bergabung dengan mereka lagi.

Baca Juga: Dipanggil Carlo Ancelotti, Tanda-tanda Martin Odegaard Gagal ke Arsenal?

Namun, dengan kondisi seperti itu, Lionel Messi pun akan terhitung seperti empat pemain yang sudah disebut sebelumnya, yakni rekrutan anyar pada musim panas 2021.

Di sisi lain, Barcelona sangat ingin mendaftarkan empat pemain barunya plus Lionel Messi untuk musim 2021-2022.

Namun, karena tagihan gaji belum juga berhasil dikurangi, sampai sekarang Barcelona masih berstatus tidak bisa mendaftarkan empat pemain barunya dan juga Lionel Messi.

Melihat situasi itu, Joan Laporta memohon kepada pihak Liga Spanyol untuk mengeluarkan keringanan agar klub yang dipimpinnya bisa memasukkan Aguero, Garcia, Depay, Emerson, dan terutama Messi.

Baca Juga: Tambah Masa Kerja 5 Tahun, Fabinho Indikasikan Niat Saingi Jordan Henderson

"Kami ingin lebih banyak fleksibilitas dari liga untuk dapat memasukkan lebih banyak pemain," tutur Laporta seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.

"Negosiasi dengan Messi berjalan dengan baik, tetapi kami sedang memperbaiki beberapa masalah di kedua sisi," tambahnya.

Dengan membuat permohonan seperti itu, dapat dilihat betapa Laporta berharap Liga Spanyol mengerti kondisi Barcelona saat ini dan akhirnya memberikan keringanan.

Akan tetapi, permohonan Laporta itu sepertinya tidak akan terwujud.

Baca Juga: Resmi Dikenalkan Sebagai Pemain Barcelona, Emerson Royal Singgung Lionel Messi

Mengutip laporan Marca, pihak Liga Spanyol tidak bersedia menuruti permohonan Laporta.

Terdapat tiga alasan mengapa pihak Liga Spanyol tidak akan mewujudkan permohonan Laporta tadi.

1. Klub Liga Spanyol enggan mengubah aturan

Kebijakan pembatasan gaji setiap klub bukan semata-mata ditentukan oleh pihak LaLiga, penyelenggara Liga Spanyol.

Namun, keputusan itu diambil berdasarkan hasil diskusi dengan seluruh klub peserta Liga Spanyol.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Styria 2021 - Marquez 100 Persen, Rossi Masih Pesimis?

Klub-klub Liga Spanyol sendiri saat ini sudah menaati kebijakan tersebut.

Bahkan, kebijakan itu sudah memakan korban.

Elche, Murcia, dan Reus mendapat hukuman administrasi karena tidak bisa mematuhi kebijakan batasan gaji.

Oleh sebab itu, klub-klub Liga Spanyol pun enggan mengubah kebijakan batasan gaji karena Barcelona semata.

Pihak LaLiga pun disebut mengerti sikap dari klub-klub Liga Spanyol tadi. Oleh sebab itu, mereka tidak akan mewujudkan permohonan Laporta.

Baca Juga: Sepakat! Tottenham Hotspur Datangkan Lagi Pemain dari Atalanta

2. Liga Prancis dan Liga Italia sudah mengalami masalah serius

Beberapa klub Ligue 1, kompetisi teratas Liga Prancis, mengalami masalah keuangan kritis karena pembatalan kompetisi musim 2019-2020.

Karena pembatalan itu, beberapa klub terancam bangkrut dan kini pihak Ligue 1 harus mencari bantuan mengingat pembatalan liga musim 2019-2020 adalah keputusan yang mereka buat.

Klub Liga Italia juga kesulitan, bahkan mereka sampai memohon pemerintah Italia untuk mengizinkan sponsor dari rumah judi masuk kembali.

Sebelumnya, sponsor klub Liga Italia tidak boleh berasal dari rumah judi.

Baca Juga: Liverpool Akan Sodori Pelatih Kontroversial Rekrutan Juergen Klopp Perpanjangan Kontrak

Sementara itu di Spanyol, jika klub terancam finansialnya, bantuan pemerintah adalah satu yang akan menjadi opsi utama.

Klub Liga Spanyol sebenarnya terbuka dengan opsi itu, namun bantuan tersebut bisa membuat mereka berhutang pada negara dan klub-klub LaLiga enggan hal itu terjadi pada mereka.

Barcelona juga demikian, enggan memiliki hutang lagi. Maka dari itu, mereka meminta pihak Liga Spanyol memberikan keringanan.

Akan tetapi, situasi Barcelona di mata pihak Liga Spanyol hanya akan membahayakan kelangsungan liga, itulah mengapa LaLiga menolaknya.

Baca Juga: Manajer Khabib Nurmagomedov Sebut Karier Conor McGregor Sudah Tamat

Sebab, jika dibiarkan, Barcelona akan terus seperti itu: memiliki tanggungan gaji besar sementara penghasilan mereka tidak cukup.

3. Kurangnya simpati karena Barcelona masih terlibat dalam European Super League alias Liga Super Eropa

Menurut Liga Spanyol dan klub-klub yang ada di dalamnya, keterlibatan Barcelona dalam European Super League hanya didasari keinginan memperkaya diri sendiri.

Sementara dalam proses mewujudkan European Super League, ada kemungkinan kompetisi nasional terganggu dan akhirnya rusak.

Oleh sebab itu, pihak Liga Spanyol yang mewakili suara klub-klub yang ada di dalamnya menolak permohonan Laporta.