Khabib Nurmagomedov Bongkar Rahasia Sukses Tak Terkalahkan di Depan Mike Tyson

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 5 Agustus 2021 | 17:15 WIB
Petarung kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov resmi pensiun. (TWITTER.COM/UFCEUROPE)

BOLASPORT.COM - Mantan petarung UFC, Khabib Nurmagomedov, berbicara mengenai sukses menjadi jagoan tak terkalahkan selama berkarier.

Khabib Nurmagomedov saat ini sudah pensiun. Dia memiliki rekor 29-0 setelah memutuskan gantung sarung tangan MMA.

Catatan tersebut membuat Khabib Nurmagomedov menjadi petarung tanpa pernah tersentuh kekalahan.

Sosok berjuluk The Eagle itu kemudian membongkar rahasia menjadi tak terkalahkan saat hadir sebagai bintang tamu di podcast Hotboxin' With Mike Tyson.

Baca Juga: Usai Taklukkan Marcus/Kevin, Ganda Putra Malaysia Bidik Wakil Taiwan

Berbicara di hadapan Mike Tyson, Nurmagomedov mengaku menjadi sukses sebagai petarung MMA berkat didikan tangan dingin mendiang ayahnya, Abdulmanap.

Abdulmanap adalah peletak cinta pertama Nurmagomedov pada olahraga bela diri. Dia juga turut melatih Nurmagomedov untuk sukses menjadi petarung.

Nurmagomedov menceritakan sejak kecil sudah mendapat pendidikan keras dan disiplin dari ayahnya untuk menjadi jagoan hebat di masa depan.

Abdulmanap banyak memberi pelatihan kepada Nurmagomedov cara bergulat. Selama masih muda, Abdulmanap adalah atlet gulat.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Sebut Alasan Conor McGregor Jadi Cupu di UFC Di Depan Mike Tyson

Sementara itu, pelatihan cara memukul Nurmagomedov lebih banyak didapat dari Javier Mendez selaku pelatihnya sejak bergabung di UFC.

"Ayah selalu menaruh saya ke dalam api. Setiap kali kami bertamu ke rumah orang atau ada orang datang ke rumah kami dan saya melihat ada orang sebaya saya, saya langsung menganggapnya sebagai musuh," kata Nurmagomedov.

"Soalnya, ayah saya akan selalu menyuruh saya bergulat dengan orang itu. Umur saya 9 tahun waktu bergulat dengan beruang. Saya bilang ke ayah: 'beruang ini menggigit saya. Ayah bilang: gigit balik!'"

"Saya melakukan MMA untuk ayah. Dia inspirasi saya. Hanya karena dia alasan saya melakukan MMA. Pernah habis sebuah pertarungan di UFC, saya menelepon ayah. Bukannya memuji kemenangan saya, ayah malah menunjukkan kesalahan-kesalahan yang saya buat."

"Sekitar 2 menit saya mendengarkan ayah lalu saya bilang: 'Ayah tidak ada kata-kata yang bagus buat saya?' Dia bilang: 'kerja yang bagus, pulanglah, kita harus berlatih lagi.' Itulah ayah, selalu memacu saya menjadi petarung yang lebih baik," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Resmi! Asosiasi Bulu Tangkis Korea Protes Lawan Greysia/Apriyani pada Final Olimpiade Tokyo ke BWF

INSTAGRAM.COM/KHABIB_NURMAGOMEDOV
Mike Tyson (kiri) dan Khabib Nurmagomedov (kanan) ketika kedua bertemu untuk ngobrol seputar kehidupan di podcast Hotboxin' With Mike Tyson yang ditayangkan melalui Youtube.

Nurmagomedov selanjutnya berbicara mengenai perbedaan didikan ayah dan ibunya.

Dia mengambil contoh ibu dan ayahnya memiliki pandangan berbeda perihal pertarungan jalanan. Ibunya mendukung anaknya berkelahi asalkan demi tujuan membela diri, sedangkan ayahnya tidak mengizinkan.

Pria Rusia itu mengaku lebih menyayangi ibunya, ketimbang ayahnya. Sehingga setiap kali ibunya memberi nasihat, Nurmagomedov selalu mematuhi.

"Ibu saya punya kakak seorang pegulat. Ibu menikah dengan ayah saya yang juga seorang pegulat. Ibu jadi hidup dikelilingi pegulat dan dia paham kehidupan olahragawan," tutur Nurmagomedov.

"Tetapi, ibu tidak suka melihat orang saling pukul satu sama lain. Ibu tidak suka melihat orang saling menyakiti. Sejak dulu saya selalu bilang kalau saya mencintai ibu lebih besar daripada ayah. Saya akan melakukan semua yang dikatakan ibu saya."

"Waktu kecil saya sering berkelahi di jalanan. Ayah selalu bilang: 'Jangan berkelahi soalnya saya punya kemampuan, saya punya pengetahuan menyakiti orang karena saya berlatih sehari-hari.'."

"Tetapi, ibu akan bertanya: 'Kamu menang atau kalah?' Ibu tidak suka melihat orang berkelahi. Tetapi kalau sudah bicara kehidupan jalanan, ibu ingin saya memperlihatkan hati. Ibu bilang jangan pulang kalau kamu kalah dalam pertarungan jalanan. Kamu harus lindungi diri sendiri," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Usai Olimpiade Tokyo 2020, Ajang Prestisius Menanti Pebulu Tangkis Indonesia

Pemilik Eagle Fighting Championship ini sudah memutuskan untuk pensiun sebagai petarung MMA. Dia gantung sarung tangan MMA dengan rekor 29-0.

Keputusan pensiun tersebut diungkapkan Nurmagomedov usai menumbangkan Justin Gaethje pada UFC 254, Oktober 2020 lalu.

Nurmagomedov merasa keputusan pensiun sebagai petarung sangat berat. Sebab, kehidupan pensiunan ternyata berbeda ketimbang jadi atlet.

"Keputusan tersulit untuk berhenti melakukan ini. Sebelumnya, setiap hari saya punya tujuan dan target, saya berlatih untuk melawan orang ini, saya berlatih untuk sebuah jadwal pertarungan," beber Nurmagomedov.

"Sekarang berat tanpa kompetisi. Saya tetap berlatih setiap hari, tetapi hanya karena merasa harus melakukannya karena kalau tidak, rasanya ada yang hilang dalam keseharian ini."

"Keputusan yang sulit, tetapi kalau Anda sudah memutuskan selesai, ini memang sudah selesai," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Di Depan Mike Tyson, Khabib Nurmagomedov Akui Berat Jadi Pensiunan UFC