Kalah di Laga Perdana, Arsenal Bikin Presiden Rwanda Mencak-mencak

By Rebiyyah Salasah - Minggu, 15 Agustus 2021 | 16:05 WIB
Arsenal memancing kemarahan Presiden Rwanda, Paul Kagame, setelah kalah dari Brentford dalam laga perdana mereka di Liga Inggris 2021-2022. (TWITTER.COM/OPINDIA_COM)

BOLASPORT.COM - Arsenal memancing kemarahan Presiden Rwanda, Paul Kagame, setelah kalah dari Brentford dalam laga perdana mereka di Liga Inggris 2021-2022. 

Arsenal memetik hasil negatif saat melawan Brentford dalam pertandingan matchday pertama Liga Inggris 2021-2022 pada Jumat (13/8/2021) atau Sabtu dini hari WIB.

Bermain di markas rival, Brentford Community Stadium, Arsenal dipermalukan klub promosi Brentford dengan skor 0-2. 

Dua gol yang bersarang ke jala kiper Arsenal, Bernd Leno, dilesakkan Sergi Canos dan Christian Norgaard.

Sergi Canos membobol gawang The Gunners pada menit ke-22, sementara Chirstian Norgaard melakukannya pada menit ke-73. 

Baca Juga: Dipermalukan Tim Promosi, Arsenal bak Bocah yang Main Lawan Lelaki Dewasa

Kekalahan Arsenal itu mengundang kritik dan kemarahan dari berbagai pihak, tidak terkecuali Paul Kagame

Paul Kagame mengutarakan kekesalannya terhadap Arsenal di Twitter pada Sabtu (14/8/2021). 

 

Paul Kagame secara teratur menayangkan pandangannya tentang penampilan Arsenal

Kekalahan dari Brentford menjadi sorotan terbaru dari presiden berusia 63 tahun ini. 

Dalam tiga cuitan berbeda, Kagame menumpahkan kekesalannya terhadap penampilan Arsenal yang menurutnya seperti klub semenjana.

"Para penggemar tidak pantas untuk terbiasa dengan kekalahan ini," cuit Kagame seperti dikutip BolaSport.com dari Twitter-nya. 

Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris - Manchester United Pesta Gol, Chelsea dan Liverpool Tempel Setan Merah

"Saya mengatakan ini sebagai salah satu penggemar berat Arsenal. Perubahannya butuh waktu lama untuk datang!"

"Sudah perjuangan sekitar dekade, naik dan turun, dan sekarang lebih banyak turun sampai titik ini."

"Tidak bisakah klub memiliki rencana yang benar-benar berhasil?"

"Satu bagian yang harus dilihat adalah bagaimana kita berurusan dengan pemain yang kita beli untuk melaksanakan rencana tersebut."

Baca Juga: Kalah dari Tim Promosi, Arsenal Dianggap Salah Beli Bek

"Kami hanya tidak bisa memaafkan atau menerima penampilan yang biasa-biasa saja."

"Sebuah tim harus dibangun dengan tujuan untuk menang, menang, dan menang."

"Saya yakin kita semua tahu di pundak siapa beban terberat berada. Saya harap mereka juga tahu atau bahkan menerimanya!" ujarnya lagi. 

Pemerintah Rwanda diketahui memiliki kesepakatan sponsorship dengan Arsenal senilai lebih dari 30 juta euro (Rp597 miliar) sejak 2018.

Sebagai bagian dari kesepakatan, logo "Visit Rwanda" terpampang di jersey para pemain Arsenal.

Menurut laporan BBC yang dikutip BolaSport.com, kritikus mengatakan bahwa kesekapatan itu merupakan contoh pemimpin otoriter dari negara Afrika yang miskin mensubsidi klub sepak bola kaya.

Akan tetapi, pemerintah Rwanda mengatakan sponsorship itu terbayar dengan pendapatan dari pariwisata di negara Afrika Tengah tersebut. 

Baca Juga: Jadi Raksasa Perekonomian Usai Perang Saudara, Rwanda Kini Sponsori Arsenal

Kagame sendiri memerintah Rwanda sejak berakhirnya genosida negara pada 1994.

Genosida berakhir ketika pemberontak Tutsi, yang dipimpin oleh Kagame, menguasai dan memicu eksodus lebih dari dua juta orang Hutu.

Pada 2017, Kagame terpilih kembali menjadi presiden untuk periode jabatan ketiga.