Tidak Ada Sepak Bola Hari Ini, Setidaknya sebelum Kick-off Dilakukan

By Lukman Adhi Kurniawan - Kamis, 26 Agustus 2021 | 08:30 WIB
Pemain Persik kediri bernyanyi bersama suporter seusai menahan imbang Persebaya Surabaya pada laga perdana Liga 1 2020 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/02/2020) malam. (Kompas.com)

BOLASPORT.COM - Setelah mengalami ketidakpastian selama setahun lebih, akhirnya kompetisi Liga 1 2021-2022 rencananya kembali bergulir pada 27 Agustus 2021.

Pandemi COVID-19 dan kompetisi sepak bola Indonesia, dua hal yang berbeda tetapi memiliki kesamaan. Sama-sama tidak ada kepastian.

Akibat pandemi COVID-19, yang ramai menyebar pada awal tahun 2020, seluruh dunia terpukul, bahkan semua aspek kehidupan manusia menjadi terdampak.

Masih teringat, pada bulan Februari tahun lalu, bersama seorang teman, saat sedang menambal ban di sekitaran Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Masih menertawakan penyakit yang katanya berasal dari kelelawar Wuhan ini.

Sempat terpikir hanya penyakit seperti Ebola yang hanya ada di luar Indonesia, tetapi ternyata sang pandemi datang juga ke Indonesia. Masih kurang, bahkan menginfeksi dunia.

Setahun lebih sudah harus hidup dengan wabah berpengaruh juga pada olahraga favorit masyarakat Indonesia, sepak bola.

Pandemi datang, kompetisi berhenti, ditunda, mundur, apa saja istilahnya, yang terpenting selama satu tahun lima bulan kompetisi berhenti.

Baca Juga: Agen Beri Penjelasan soal Nasib Donny van de Beek di Man United

Akhirnya, sudah banyak mereka yang hidup dari ekosistem sepak bola harus mati-matian bertahan karena liganya tidak ada.

Sedikit ada angin segar, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 bisa dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.

Event ini membuat pencinta sepak bola bernapas lagi, setidaknya berharap Liga 1 akan kembali berjalan.

Setahun lebih tanpa sepak bola membuat turnamen ini memegang harapan sebagai jalan menuju bergulirnya kompetisi.

Baca Juga: Soal Silverstone, Marc Marquez Sependapat dengan Valentino Rossi

Tetapi, setelah Persija menjadi kampiun Piala Menpora 2021 pada bulan April lalu, kompetisi kembali mandek.

Paling dekat atau bisa dikatakan hampir bergulir yakni rencana kick-off pada 20 Agustus.

Celakanya, Liga 1 kembali ditunda selama sepekan.

Mungkin dari 20 Agustus ke 27 Agustus hanya sepekan, tetapi ada banyak harapan yang sudah mulai tinggi terhadap kompetisi akhirnya kembali waswas.

Baca Juga: Soal Kualitas Petarung, Kelas Ringan UFC Masih Jadi yang Terbaik

Untungnya, setelah penundaan ini ada kepastian tanggal baru.

Setidaknya ada kepastian dalam ketidakpastian sehingga harapan akan bergulirnya liga kembali ada.

Penundaan kompetisi yang berulang hanya akan membuat kekecewaan dan berefek traumatis.

Baca Juga: Nasib Wonderkid Mahal Barcelona Mulai Jelas, Dijual ke Jerman Seharga Rp339 Miliar

Saya percaya sepak bola bukan cuma 11 lawan 11, tetapi ada suporter yang bermain dengan tugas memberikan semangat.

Dengan liga berhenti, bagi pemain, ruang mencari nafkah mereka terganggu.

Bagi suporter, berhenti juga harapan mereka kepada tim yang mereka yakini.

Ada gairah berbeda dalam menjalani hari jika klub kesayangan mereka menang, minimal bermain dengan gagah melawan musuhnya di lapangan.

Baca Juga: Soal Kualitas Petarung, Kelas Ringan UFC Masih Jadi yang Terbaik

Setelah penantian yang lama, kabar kepastian itu datang, bak angin segar dari surga, di mana kabar itu bernama izin kompetisi.

Akhirnya, setelah Menpora Zainudin Amali bertemu dengan Kapolri, Jend Pol. Listyo Sigit Prabowo, surat izin kompetisi Liga 1 bisa keluar.

Esoknya, jadwal Liga 1 langsung terbit, walaupun hanya tiga pertandingan yang akan dijadikan penilai, tetapi setidaknya ada tanda-tanda kompetisi bisa bergulir.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov: Jangan Heran Jika Islam Makhachev Lampaui Saya

Uniknya, turnamen Piala Menpora 2021 sepertinya bisa berjalan lebih mulus.

Tiba-tiba bisa digelar turnamen pramusim, tanpa penonton, dengan protokol kesehatan ketat, lalu bedanya dengan kompetisi apa?

Bukannya standar yang sama seharusnya bisa diadopsi untuk kompetisi Liga 1 yang jauh lebih penting.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris 2021-2022 Versi Super Komputer - Man United Hanya Peringkat 4, Arsenal Tak Jadi Degradasi

Bukankah Indonesia adalah negara dengan fanatisme sepak bola tinggi di Asia?

Kalau kompetisi berhenti, berapa banyak harapan dan mimpi suporter yang harus kembali terkubur?

Bagaimana kondisi keuangan klub jika terus-terusan tidak bisa bermain?

Selain itu ada juga para pedagang di seputaran stadion yang bisa terganggu pula ekonominya.

Semoga tiga pertandingan yang dijadikan penilaian berjalan lancar dan Liga 1 benar-benar bisa lanjut menuju kenormalan.