Eng Hian Bela Pelatih yang Cari Peluang di Luar Indonesia

By Delia Mustikasari - Kamis, 23 September 2021 | 17:40 WIB
Kepala pelatih ganda putri utama Pelatnas PBSI, Eng Hian. (BADMINTON INDONESIA)

"Kami masih perlu mengurus mata pencaharian kami sendiri, mencari uang untuk keluarga, dan banyak lagi. Bagi saya, pelatih bisa bekerja di mana saja karena sekali lagi, kesempatan melatih timnas terbatas."

"Jadi, kalau kami bertemu di lapangan dan mereka melatih negara lain, tidak apa-apa karena itu tugas kami. Kami memiliki kebutuhan kami dan pekerjaan kami yang perlu kami penuhi dalam kapasitas kami," tutur Eng Hian.

Sebelum menjadi pelatih, Eng Hian merupakan ganda putra Indonesia yang berpasangan dengan Flandy Limpele.

Eng Hian/Flandy berhasil mempersembahkan medali perunggu pada Olimpiade Athena 2004.

Eng Hian mengaku masih menjalin persahabatan yang erat dengan Flandy.

"Hubungan pribadi kami selalu baik. Bahkan sebelum kami menjadi mitra kami sudah dekat. Sejak kami menjadi partner, kami masih berbicara satu sama lain dan memiliki hubungan yang baik," aku Eng Hian.

"Soal dia di Malaysia dan saya di Indonesia tidak ada masalah karena kami bekerja di sektor yang berbeda. Saya melatih ganda putri, dia melatih ganda putra. Bahkan, jika kami saling berhadapan, itu tidak akan menjadi masalah karena kami profesional," tutur Eng Hian.

"Ada hal-hal yang terjadi di lapangan dan di luar lapangan. Kami kerap minum kopi bersama," ujar Eng Hian.

Baca Juga: Deretan Jagoan UFC Prediksi Pemenang Volkanovski Vs Ortega pada UFC 266

Pelatih terkenal Indonesia lainnya yang bekerja di luar negeri adalah Rexy Mainaky (Thailand), Mulyo Handoyo (Singapura) dan Namrih Suroto (India).

Bahkan, pemain yang membuat kejutan pada Olimpiade Tokyo, Kevin Cordon dilatih oleh Muamar Gadafi Iasal ndonesia.

Cordon membuat lompatan dengan melaju ke semifinal sebelum akhirnya kalah dari peraih medali emas Viktor Axelsen.

Dia akhirnya berada di urutan keempat setelah kalah dari Anthony Ginting (Indonesia) pada perebutan medali perunggu.