Miliki Segudang Talenta dan Skuad Harmonis, Sistem AC Milan Sempurna

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Jumat, 24 September 2021 | 19:00 WIB
AC Milan memetik hasil imbang dalam lawatannya ke Allianz Stadium, markas Juventus dalam lanjutan Liga Italia 2021-2022. (TWITTER.COM/ACMILAN)

BOLASPORT.COM - Sistem yang dibangun Stefano Pioli di AC Milan dipuji sempurna lantaran di dalam skuadnya memiliki segudang talenta dan begitu harmonis.

Perjalanan AC Milan mengarungi Liga Italia 2021-2022 tergolong mengesankan.

Hingga pekan kelima Liga Italia 2021-2022, AC Milan masih berstatus tak terkalahkan.

Milan besutan Stefano Pioli berhasil mengantongi 13 poin dari lima pertandingan Liga Italia yang telah dilakoni musim ini.

Baca Juga: Blak-blakan, Paulo Fonseca Ungkap Alasan Batal Latih Tottenham Hotspur

Torehan 13 poin tersebut didapat dari empat kemenangan dan satu hasil imbang.

Awalan apik yang ditampilkan I Rossoneri rupanya serupa dengan perjalanan awal mereka musim lalu di Liga Italia.

Bedanya, Milan berhasil meraih empat kemenangan beruntun di liga sebelum hasil imbang 3-3 melawan AS Roma pada pekan kelima menghentikan rentetan kemenangan musim lalu.

Tidak hanya itu, skuad racikan Stefano Pioli musim ini juga tergolong semakin matang.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Datang Latihan Bawa Bodyguard, Manchester Sudah Tak Sama Lagi Seperti Dulu

Memiliki rerata usia 26,2 tahun di dalam skuad, kombinasi antara para pemain senior dan muda milik Milan tampil begitu menjanjikan berkat polesan Pioli.

Pelatih asal Italia tersebut juga makin memercayai pemain-pemain seperti Sandro Tonali (21 tahun), Rafael Leao (22), Brahim Diaz (22), Alexis Saelemaekers (22), dan Fikayo Tomori (23), dalam susunan pemain inti.

TWITTER.COM/FUADSHERIFOV
AC Milan sukses memetik kemenangan 4-1 atas Cagliari pada laga pekan kedua Liga Italia 2021-2022.

Milan baru saja meraih kemenangan 2-0 atas Venezia pada pekan kelima Serie A musim ini.

Dua gol kemenangan Milan atas Venezia juga tak lepas dari pemain-pemain mudanya.

Baca Juga: 3 Syarat Xavi Bisa Jadi Pelatih Barcelona, Salah Satunya soal Nasib Ronald Koeman

Dalam laga melawan tim promosi tersebut, Brahim Diaz mencetak gol pada menit ke-68 memanfaatkan assist Theo Hernandez.

Theo Hernandez lantas menyempurnakan kemenangan Milan berkat golnya pada menit ke-82 usai menuntaskan umpan matang dari Alexis Saelemaekers.

Peranan dari para pemain muda yang digabungkan dengan pemain senior itulah yang membuat I Rossoneri berada di urutan tiga besar di klasemen sementara saat ini.

Pujian pun berdatangan atas performa mengesankan Milan di Liga Italia.

Baca Juga: Tak Terima Lorenzo Pellegrini Kartu Merah, Jose Mourinho Desak AS Roma Ajukan Banding

Kredit untuk klub yang bermarkas di San Siro tersebut datang dari pandit Italia, Marco Bucciantini.

Marco Bucciantini memuji Milan yang menampilkan sistem sempurna di bawah arahan Pioli.

Tidak hanya itu, Bucciantini juga menyoroti keberadaan talenta-talenta berkat dengan suasana tim yang begitu harmonis.

"Milan adalah tim dengan harmoni yang luar biasa," kata Bucciantini, dikutip BolaSport.com dari Sky Italia.

Baca Juga: Detail dan Obsesif, Cristiano Ronaldo Pekerjakan Orang-orang Tak Biasa di Dalam Rumah

"Mereka memiliki banyak bakat muda, tetapi mereka berada dalam sistem yang sempurna."

"Milan adalah tim yang terorganisasi dengan baik, tetapi juga dengan talenta yang hebat," ujar Bucciantini menambahkan.

TWITTER.COM/ACMILAN
Brahim Diaz sumbang satu gol dalam kemenangan 2-0 AC Milan atas Venezia.

Para tifosi I Rossoneri tentu sangat optimistis dengan awal musim yang sukses ini.

Satu-satunya kekhawatiran adalah mereka berjuang melawan badai cedera di awal musim.

Saat melawan Venezia, Milan harus kehilangan tujuh pemain.

Baca Juga: Catat! Ini Tanggal El Clasico Barcelona Vs Real Madrid Pertama di Era Post-Lionel Messi

Sangat jelas bahwa Milan kekurangan opsi di lini depan terutama ketika Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic cedera.

Ante Rebic bukanlah tipe yang sempurna untuk menjadi penyerang tengah karena dia bisa berkembang pesat ketika ada ruang untuk menyerang.

Milan, tentu saja, akan berharap bahwa badai cedera saat ini hanya kebetulan dan tidak akan terjadi lagi.

Kuncinya adalah menghindari cedera pada saat yang bersamaan, terutama di saat krusial kompetisi.