BOLASPORT.COM - Liverpool patut mewaspadai permainan Manchester City yang dinilai semakin mirip dengan The Reds akhir-akhir ini di Liga Inggris.
Laga bertajuk big match bakal menjadi penutup pekan ke-7 Liga Inggris 2021-2022 di mana menghadirkan duel antara Liverpool dan Manchester City.
Pertandingan Liverpool versus Manchester City bakal berlangsung di Stadion Anfield, Minggu (3/10/2021) pukul 22.30 WIB.
Manchester City datang ke Stadion Anfield dengan hasil buruk di Liga Champions pada tengah pekan lalu.
Baca Juga: Cuma Pikirkan Gol, Cristiano Ronaldo Beri Dampak Negatif pada Gaya Bermain Man United
The Citizens baru saja dihajar 0-2 oleh sesama tim sultan, PSG.
Lain halnya dengan Liverpool, yang menorehkan kemenangan telak 5-1 atas FC Porto di Liga Champions.
Jika dilihat dari catatan rekor pertemuan, The Reds memang lebih unggul ketimbang Manchester City.
Sepanjang pertemuan keduanya terjadi di semua ajang kompetitif, Liverpool berhasil meraih 105 kemenangan atas Man City.
Baca Juga: Barcelona Krisis, Ini Alasan Kenapa Pecat Ronald Koeman Tak Semudah Balik Telapak Tangan
Namun, pasukan Juergen Klopp perlu mewaspadai skuad arahan Pep Guardiola akhir-akhir ini.
Dalam 5 pertemuan terakhir, Liverpool hanya satu kali meraih kemenangan atas Man City.
Terakhir kali keduanya saling bentrok, The Citizens berhasil meraup kemenangan telak 4-1 atas The Reds di Anfied pada 7 Februari 2021.
Liverpool, yang dikenal dengan gaya bermain gegenpressing-nya sejak kehadiran Juergen Klopp, kini harus waspada.
Baca Juga: Unggulan Ballon d'Or Tak Ada, Nama Karim Benzema Ikut Diajukan
Pasalnya, dilansir BolaSport.com dari The Guardian, Manchester City besutan Pep Guardiola kini memiliki gaya bermain yang tidak jauh berbeda.
Man City disebut-sebut mulai mirip dengan menerapkan permainan yang menggunakan garis pertahanan tinggi di daerah lawan.
Peragaan gaya bermain tersebut tercermin dari hasil laga ketika menghadapi Chelsea pada pekan sebelumnya di mana The Citizens menang 1-0 di Stamford Bridge.
Kala itu Man City sukses memegang penguasaan bola mencapai 62 persen dan membuat permainan Chelsea sulit berkembang di lini tengah.
Baca Juga: Kunci Sukses Adaptasi Cepat Edin Dzeko di Inter Milan: Totalitas!
Penguasaan bola yang dominan adalah senjata utama dari Gabriel Jesus dkk. pada laga tersebut, tetapi mereka mengombinasikannya dengan pressing tinggi.
Hal itu dibuktikan dengan Chelsea yang mengalami kesulitan membangun serangan dari lini belakang, taktik yang biasa dilakukan oleh Thomas Tuchel.
Bagian paling pokok dari strategi yang dipakai oleh Guardiola adalah para barisan penyerangnya yang tidak lelah membantu pertahanan di sepertiga akhir daerah milik lawan.
Hal ini tentunya ingin coba dibuktikan dan dipraktikkan lagi kala melawan Liverpool yang notabene gemar melakukan pressing.
Tidak hanya itu, gegenpressing andalan Klopp nantinya bakal diadu dengan gabungan taktik dari Guardiola yang telah ia pelajari kala melawan Chelsea.