PSG Terlalu Memanjakan Neymar, Harusnya Ia Jadi Pelayan Messi

By Sri Mulyati - Senin, 4 Oktober 2021 | 08:20 WIB
Megabintang Paris Saint-Germain, Lionel Messi, melakukan selebrasi bareng Neymar dalam laga Liga Prancis kontra Olympique Lyon di Stadion Parc des Princes, Minggu (19/9/2021). (TWITTER.COM/PSG_ENGLISH)

BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain dikritik terlalu memanjakan Neymar dan sang pemain seharusnya menjadi pelayan bagi Lionel Messi.

Kritikan tersebut disampaikan oleh mantan gelandang Paris Saint-Germain, Edouard Cisse.

Cisse sempat bermain selama 10 tahun di PSG, dari 1997 hingga 2007.

PSG disebut melakukan keputusan yang baik dengan mendatangkan Neymar pada 2017.

Akan tetapi, klub berjulukan Les Parisiens tersebut tidak memberikan tugas yang tepat untuk sang pemain.

Baca Juga: Dibungkam Rival Sekota Barcelona, Real Madrid Gagal Cetak Sejarah di Liga Spanyol

Akibatnya, PSG belum juga mampu meraih target mereka untuk menjuarai Liga Champions.

Cisse merasa PSG harus meniru cara Barcelona dalam memanfaatkan kehadiran Neymar.

Apalagi, Les Parisiens juga kedatangan Lionel Messi pada awal musim 2021-2022.

Messi dan Neymar sempat menghasilkan kerja sama yang sukses semasa di Barcelona.

Baca Juga: PSG Tumbang Tak Berdaya, Pelayanan Lionel Messi Jadi Sia-sia

"Barcelona memiliki struktur dan Neymar bermain dengan gaya yang lebih jelas meski lebih sering menggiring bola," ucap Cisse seperti dilansir BolaSport.com dari Le Parisien.

"Tugasnya adalah memecah lini pertahanan, membuat perbedaan, dan mengoper bola ke Messi," kata Cisse menambahkan.

Neymar diakui melakukan tugas tersebut dengan baik hingga menjadi ciri khasnya.

Strategi serupa tidak diterapkan oleh PSG, dari masa kepelatihan Unai Emery hingga Mauricio Pochettino.

Baca Juga: Bek Liverpool Tak Diganjar Kartu Kuning, Guardiola Ngamuk sampai Lepas Jaket

"PSG menjadikannya pemain kunci dan membiarkannya melakukan hal yang ia mau," ujar Cisse.

"Hal tersebut menjadikannya pemain yang manja dan doyan mengatur yang lain," kata Cisse melanjutkan.

Sistem yang diterapkan PSG ini juga sekaligus membuat Neymar kehilangan arah dalam bermain.

Akibatnya, ia sering tidak bisa diandalkan untuk menjadi pembeda di laga-laga penting.