Jose Mourinho adalah Biang Kerok Melempemnya Mo Salah dan Kevin De Bruyne di Chelsea

By Rebiyyah Salasah - Rabu, 13 Oktober 2021 | 16:15 WIB
Juru taktik asal Portugal, Jose Mourinho, dianggap sebagai biang kerok melempemnya Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne di Chelsea. Apa alasannya? (TWITTER.COM/SPORTARUCE)

BOLASPORT.COM - Juru taktik asal Portugal, Jose Mourinho, dianggap sebagai biang kerok melempemnya Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne di Chelsea. Apa alasannya?

Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne kini menjadi pemain andalan masing-masing klub serta merupakan bintang Liga Inggris

Namun, sebelum bersinar bersama Liverpool dan Manchester City, Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne pernah sama-sama melempem di Chelsea

De Bruyne didatangkan Chelsea pada 2012, sementara Mo Salah direkrut dua tahun setelahnya. 

Kedua pemain itu lalu dijual beberapa tahun kemudian hanya untuk membuat The Blues menyesal. 

Pasalnya, setelah hengkang, keduanya justru sukses bersama klub rival, Manchester City dan Liverpool

Baca Juga: Bukan Mo Salah, Pemain Liverpool Ini Diyakini Pantas Bersanding dengan Ronaldo dan Messi

Melempemnya Mo Salah dan De Bruyne di Chelsea dinilai bukan karena minimnya kemampuan mereka atau karena pihak klub yang tidak menyadari bakat kedua pemain itu.

Mantan pelatih tim muda sekaligus kepala divisi peminjaman pemain Chelsea, Eddie Newton, mengatakan bahwa penyebab kegagalan Mo Salah dan De Bruyne adalah Jose Mourinho

Mo Salah dan Kevin De Bruyne hanya mencicipi sedikit waktu bermain selama di Chelsea karena kerap dipinjamkan. 

De Bruyne hanya mendapatkan 9 kesempatan bermain bersama Chelsea dan mencatatkan satu assist

Setelah didatangkan Chelsea pada Januari 2012 dari KRC Genk, De Bruyne kembali ke klub Belgia itu satu bulan kemudian dengan status sebagai pemain pinjaman selama setengah musim.

Setelah masa peminjaman dengan KRC Genk berakhir pada Juni 2012, De Bruyne hanya mencicipi waktu dua bulan di Chelsea.

Baca Juga: Jose Mourinho Sesumbar Bisa Sudahi 13 Tahun Puasa Gelar AS Roma

Dia kembali dipinjamkan oleh Chelsea pada Agustus 2012 ke Werder Bremen hingga 30 Juni 2013.

Pada Januari 2014, De Bruyne akhirnya hengkang ke klub Jerman, VfL Wolfsburg, sebelum kemudian kembali ke Inggris untuk bergabung dengan Manchester City pada Agustus 2015.

Bersama Manchester City, De Bruyne terbilang sukses menunjukkan performa terbaiknya.

Pemain berusia 30 tahun ini tampil dalam 269 pertandingan, mencetak 69 gol, 107 assist serta menyumbangkan 10 trofi, termasuk 3 gelar Liga Inggris.

Sementara itu, Mo Salah dicomot Chelsea dari FC Basel pada Januari 2014 hanya untuk dipinjamkan ke Fiorentina satu bulan kemudian.

Sekembalinya dari Fiorentina, Mo Salah dipinjamkan kembali ke AS Roma pada bursa transfer musim panas 2015.

Pada 2016, bomber asal Mesir ini kemudian dipermanenkan klub ibu kota Italia tersebut. 

Baca Juga: Karena Satu Alasan, Mo Salah Ternyata Pernah Tak Senang Dibandingkan dengan Messi dan Ronaldo

Bersama AS Roma, Mo Salah mendapakan banyak kesempatan bermain dengan tampil sebanyak 83 kali.

Dia juga mencetak 34 gol dan 22 assist selama waktunya di Roma. 

Adapun di Chelsea, Mo Salah hanya bermain 19 kali dan mencetatkan 2 gol serta 4 assist. 

Mo Salah kembali ke Liga Inggris pada 2017 untuk bergabung dengan Liverpool dan langsung menjadi top scorer dengan 32 gol. 

Dia juga mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Dunia Klub. 

Kegagalan Mo Salah dan De Bruyne untuk bersinar di Chelsea itu diyakini karena Jose Mourinho tidak cocok dengan mereka. 

Mo Salah dan De Bruyne sempat berada di bawah asuhan Mourinho yang melakoni periode keduanya di Chelsea pada musim 2013-2015. 

Baca Juga: Takluk di Perebutan Tempat Ketiga UEFA Nations League, Belgia Bukan Tim Seperti Prancis dan Italia

"Saya pikir masalah Mo Salah dan De Bruyne bukan tentang bakat," kata Eddie Newton, dikutip BolaSport.com dari Goal International. 

"Itu adalah bentrokan kepribadian (dengan Jose Mourinho). Saya berpikir itu tidak berhasil pada saat itu."

"Saya pikir mereka cukup bagus, tetapi masalahnya adalah pelatih yang tidak cocok dengan mereka."

"Alhasil, mereka tidak akan berhasil," ucapnya lagi.