Cegah Masuknya Varian Virus Corona Baru, Pemerintah Siapkan Dua Langkah Antisipasi

By Nana Triana - Jumat, 5 November 2021 | 16:50 WIB
Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kamis (4/11/2021) (Dok. KPCPEN)

Menurut Nadia, literasi vaksinasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama untuk memenuhi rencana Covid-19 akan turun level menjadi endemi.

“Upaya pengendalian pandemi butuh kepatuhan, dukungan, kesadaran masyarakat. Kebijakan gas dan rem, yaitu membuka dan mengetatkan peraturan diberlakukan di banyak negara dengan kearifan lokal masing-masing negara, tidak hanya di Indonesia. Jadi, upaya yang dilakukan adalah upaya bersama,” ujarnya.

Jangan hanya berfokus pada herd immunity

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan bahwa herd immunity sebaiknya tidak menjadi satu-satunya fokus saat ini.

“Kita tidak boleh fokus hanya pada herd immunity karena meski sudah tinggi dan vaksinasi sudah baik, tapi masih memungkinkan terinfeksi,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, herd immunity di masing-masing wilayah Indonesia bervariasi Dengan capaian yang baik di Jawa Bali, harus tetap ditingkatkan hingga mencapai 70 persen di akhir tahun.

Ia juga mengatakan, penting bagi setiap negara untuk mencegah penyebaran varian baru antarnegara. Varian-varian pertama harus lebih diwaspadai. Karena setelah masuk dan menginfeksi, virus varian baru bisa melemah atau bahkan bermutasi lagi dalam kurun 8-14 hari.

Baca Juga: dr Reisa: Kolaborasi Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan PPM

“Selain pengetatan pintu masuk, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah memperbanyak sequencing pada pelaku perjalanan terutama yang berasal dari negara-negara yang terinfeksi berat,” kata Masdalina.

Mencontoh warga Inggris