Kartu Merah Jadi Malapetaka Arema FC, Eduardo Almeida Minta Pemain Jaga Emosi

By Ibnu Shiddiq NF - Senin, 8 November 2021 | 18:45 WIB
Pemain sayap kanan Arema FC, Dendi Santoso, sedang menguasai bola dalam laga pekan keempat Liga 1 2021 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 25 September 2021. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Arema FC termasuk tim yang paling banyak menerima kartu merah selama bergulirnya Liga 1 2021 hingga pekan ke-11.

Tiga pemain Singo Edan tercatat sudah mengantongi tiga kartu merah.

Jayus Hariono menjadi yang pertama mendapatkannya ketika partai pembuka Liga 1 melawan PSM Makassar.

Dia dikartu merah saat laga baru berjalan 4 menit sehingga membuat Arema FC hanya bermain imbang 1-1.

Baca Juga: Korban Debi Jatim Arema FC vs Persebaya, Satu Pemain Singo Edan Cedera

Kushedya Hari Yudo menjadi yang kedua saat laga panas menghadapi Persija.

Beruntungnya, Arema FC mampu mempertahankan skor 1-0 hingga laga berakhir.

Terbaru ada Dendi Santoso yang dikartu merah saat Derbi Jatim menantang Persebaya Surabaya, Sabtu (6/11/2021).

Dendi Santoso dihukum keluar lapangan usai menerima dua kartu kuning dalam kurun waku dua menit, yakni pada menit 52 dan 54.

Akibatnya, Arema FC yang sempat unggul 2-0 bisa dibalikkan Persebaya dengan skor 2-2.

Menanggapi insiden kartu merah yang berdampak bagi hasil tim tersebut, pelatih Arema FC, Eduardo Almedia angkat bicara.

"Kita membuat dua pelanggaran yang mengakibatkan dua kartu kuning dan membuatnya menjadi kartu merah tapi menurut saya wasit bekerja dengan baik," ujar Almeida.

"Tapi memang harus diakui kami tiga pertandingan kita mendapatkan kartu merah dan harus bermain dengan 10 pemain," imbuhnya.

"Kita berusaha memberikan usaha maksimal pada situasi tersebut sepeti apa yang kita lakukan hari ini," lanjut mantan pelatih Semen Padang itu.

Baca Juga: Curhat Penyerang Barito Putera: Setiap Kita Main Pasti Ada Penalti

Almedia berharap anak asuhnya bisa menjaga emosi dengan baik dan mengurangi pelangaran yang dapat merugikan tim.

Dia menilai timnya selalu menemui kesulitan apabila tidak bermain dengan 11 orang.

"Tentunya kita ingin memang, tapi setelah kartu merah kami harus melakukan penyesuaian dengan pemain yang ada," ucapnya.

Di sisi lain, Eaduardo Almeida merasa ada beberapa pelanggaran yang seharusnya tidak berbuah hukuman kartu.

Namun, nahkoda asal Portugal itu enggan untuk menyalahkan keputusan wasit dan Ia lebih memilih menghormati keputusannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)