Pernikahan Gagal dengan Ducati Juga Jadi Penyesalan Jorge Lorenzo

By Fauzi Handoko Arif - Selasa, 16 November 2021 | 11:15 WIB
Jorge Lorenzo merayakan kemenangannya pada balapan MotoGP Austria di Red Bull Ring, Austria, Mi (samsulngarifin )

BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, kini hanya bisa berandai-andai apa yang akan terjadi jika dia bertahan di Ducati lebih lama.

Kolaborasi antara Ducati dan Jorge Lorenzo pada 2017-2018 masih menyisakan misteri besar pada ajang MotoGP.

Ducati sempat bertaruh dengan menghabiskan sebagian besar bujet untuk merekrut Jorge Lorenzo dari Yamaha.

Latar belakang Lorenzo sebagai juara dunia lima kali membuat Ducati yakin merekrut pembalap asal Mallorca pada musim 2017-2018.

Baca Juga: Tinggalkan Kejayaan Rangers dan Pilih Gabung Aston Villa, Steven Gerrard Ungkap Alasannya

Sayangnya, proses adaptasi Lorenzo dengan motor Ducati Desmosedici tidak berjalan dengan mulus.

Pria asal Spanyol itu 'hanya' mengumpulkan tiga podium tanpa sekalipun meraih kemenangan pada musim perdana bersama tim Borgo Panigale.

Memasuki musim kedua dengan Ducati, Lorenzo mulai menunjukkan kehebatan menunggangi motor Desmosedici.

Por Fuerea akhirnya pecah telur pada balapan MotoGP Italia 2018 sebelum mencatat dua kemenangan lain bersama Ducati.

Baca Juga: Total 11 Tim Lolos Piala Dunia 2022, Ada 5 Juara Dunia dan 1 Negara 0 Pengalaman

Sayangnya, hasil positif yang diterohkan Lorenzo tersebut datang terlambat.

Rentetan hasil buruk pada awal musim 2018 membuat Ducati telanjur kehilangan keyakinan dengan Lorenzo.

Ducati lebih memilih untuk mempromosikan Danilo Petrucci, yang lebih murah, dari tim satelit mereka, Pramac Racing.

Hasil oke bersama Pramac membuat Petrucci didapuk sebagai rekan setim Andrea Dovizioso pada musim berikutnya.

Baca Juga: Gadis Cilik Ini Dihukum Setelah Dapatkan Jersey Cristiano Ronaldo

Petinggi tim Ducati sebenarnya dikabarkan sudah mencoba membujuk Lorenzo agar bertahan selepas kemenangan pertamanya.

Namun, Lorenzo sudah menutup pintu dan menawarkan jasanya kepada tim besar lainnya yaitu Repsol Honda.

Dalam wawancara dengan Corriere del Ticino, Lorenzo kembali berbicara tentang petualangannya di Ducati.

"Mereka telah bertaruh banyak pada saya dan saya tidak segera menang," kata Jorge Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

Baca Juga: Penyesalan Roberto Mancini usai Italia Harus Jalani Babak Play-Off

"Pindah dari satu motor ke motor lainnya memang sulit. Sedikit demi sedikit saya mengubah gaya berkendara dan beradaptasi.

"Sayangnya terlepas dari kerja keras para teknisi, pada awal 2018, penampilan saya lebih buruk daripada pada akhir 2017."

"Ducati kemudian kehilangan kesabaran dan memutuskan untuk fokus pada Petrucci," imbuh juara dunia lima kali itu.

Kegagalan Ducati menjegal dominasi Marc Marquez pada musim berikutnya menciptakan argumen bahwa mereka keliru mendepak Lorenzo terlalu cepat.

Baca Juga: Blak-blakan, Valentino Rossi Akui Ingin Ubah 2 Kesalahan Ini di MotoGP

Meski demikian, penyesalan pada akhirnya tidak hanya dialami oleh Ducati.

"Ketika saya memutuskan pindah ke Honda, dan mulai mendapatkan hasil, Ducati mempunyai lebih banyak penyesalan daripada saya," tutur Lorenzo.

"Tapi saya kira bahwa melihat jangka panjang, kami berdua, Ducati dan saya, kami bertanya pada yang bisa terjadi dengan sedikit kesabaran," tambahnya.

Lorenzo juga tidak mengalami musim yang baik bersama Repsol Honda pada 2019.

Baca Juga: MotoGP Valencia 2021- Bagnaia: Kemenangan Cara Terbaik untuk Merayakan Rossi

Lorenzo tidak pernah benar-benar mampu menjinakkan motor Honda RC213V yang dikenal Marquez-sentris.

Cedera tulang belakang yang serius membuat Lorenzo kehilangan semangat untuk berlomba.

Kiprahnya di Repsol Honda hanya bertahan setahun.

Pada akhir 2019 mantan rival sengit Valentino Rossi itu juga memutuskan pensiun sebagai pembalap MotoGP.

Baca Juga: Klasemen Akhir MotoGP 2021 - Daftar Juara Dunia Konstruktur hingga Rookie Terbaik