Cegah Terjadinya Lonjakan Kasus, Masyarakat Diimbau Kurangi Mobilitas Saat Libur Nataru

By Nana Triana - Rabu, 24 November 2021 | 17:24 WIB
Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (23/11/2021).

BOLASPORT.com - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas terutama menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab, pergerakan manusia dalam skala besar di masa pandemi menjadi salah satu sebab terjadinya lonjakan kasus.

Demi mencegah gelombang ketiga Covid-19, pemerintah menetapkan sejumlah aturan selama Nataru 2021. Salah satunya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di sejumlah wilayah. 

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (23/11/2021). Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), M Adib Khumaidi memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Menurutnya, peran masyarakat sangat besar dalam upaya menekan potensi kenaikan kasus. Begitu pula dengan peran tenaga kesehatan yang terus waspada, di samping pemerintah selaku pembuat regulasi.

“Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 juga diharapkan selalu bekerja dan melakukan sosialisasi agar masyarakat disiplin protokol kesehatan secara ketat. Tak hanya itu, standar yang sudah ada sekarang harus dipertahankan, jangan mencoba mengurangi standar,” tegas Adid dalam keterangan resmi yang diterima Bolasport.com, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Fitriani Tumbang, Rekor Buruk 25 Bulan Berlanjut

Adib menyebutkan, koordinasi di tingkat daerah juga harus dilakukan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus.

“Kami yakin teman-teman di daerah sudah belajar banyak dari kenaikan kasus sebelumnya, dengan persiapan dan koordinasi yang terus dilakukan sehingga kita siap kalau terjadi lonjakan kasus. Mudah-mudahan tidak terjadi,” kata Adib.

Terkait antisipasi menjelang Nataru apabila terjadi lonjakan kasus, Adib menambahkan bahwa kesiapan tenaga kesehatan perlu didukung dengan kesiapan lain seperti obat dan peralatan.

“Bukan hanya kesiapan sumber daya manusia (SDM), tetapi bagaimana mereka terfasilitasi dengan obat, alat kesehatan, oksigen. Tetapi dari sisi SDM, saya yakin teman-teman di daerah siap,” ujarnya.