Trauma Diusir Saat All England Pengaruhi Keputusan Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 9 Desember 2021 | 11:40 WIB
Tim bulu tangkis Indonesia untuk All England Open 2021 berpose sebelum melakukan penerbangan pulang ke Tanah Air di Birmingham, Inggris, Minggu (21/3/2021). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Kenangan buruk dari All England Open turut memengaruhi pengambilan keputusan Indonesia untuk mundur dari Kejuaraan Dunia 2021.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membatalkan partisipasi para atlet Pelatnas pada Kejuaraan Dunia 2021.

Padahal ekspektasi cukup tinggi sempat muncul menyusul kesuksesan pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Thomas Cup 2020 yang berlangsung tahun ini.

Pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, juga berstatus juara bertahan pada Kejuaraan Dunia 2021.

Baca Juga: Tim Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, PBSI Sebut Semua Pemain Sudah Setuju

Kemunculan virus Omicron menjadi alasan PBSI dan atlet sepakat mengundurkan diri dari turnamen mayor tersebut.

Spanyol yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2021 telah mencatat kasus dari varian baru virus Covid-19 tersebut pada awal Desember ini.

Pemain tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, turut mengamini kekhawatiran akan keselamatan dan kesehatan atlet.

Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo tersebut harus memendam ambisi meraih prestasi tinggi dari Kejuaraan Dunia 2021 karena situasi sulit ini.

Baca Juga: Batal Tanding pada Kejuaraan Dunia 2021, Anthony Sinisuka Ginting Ambil Hikmahnya

"Pastinya agak sedih juga karena semua pemain, termasuk saya, pastinya ingin bermain di Kejuaraan Dunia dan juara," ujar Anthony, dilansir dari Antaranews.com.

"Tapi di luar itu memang harus ada yang lebih diperhatikan dari sisi kesehatan," sambung pemain jebolan SGS PLN Bandung itu.

Pengalaman buruk saat dikeluarkan dari All England Open 2021 turut memengaruhi atlet dalam mengambil keputusan.

Ketika atlet negara lain berlaga, tim Indonesia dipaksa menjalani isolasi mandiri karena satu pesawat dengan penderita Covid-19.

Baca Juga: Maaf, Mundurnya Timnas Bulu Tangkis dari Kejuaraan Dunia 2021 Bukan Urusan Menpora

Beberapa pemain bahkan harus berjalan kaki dari venue pertandingan ke hotel walau keringat belum kering karena baru bertanding.

"Kemarin juga sempat diskusi dengan federasi, ditanya dari masing-masing atlet seperti apa," tutur Anthony.

"Yang jadi perhatian, ya, aspek kesehatan karena kami punya pengalaman yang tidak enak di All England kemarin."

Kejuaraan Dunia 2021 bukan turnamen pertama yang batal diikuti pemain tanah air karena masalah protokol kesehatan.

Baca Juga: Daftar Pebulu Tangkis yang Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Marcus/Kevin hingga Momota

Sebagian pemain Indonesia memilih mundur dari French Open 2021 pada Oktober lalu karena kewajiban karantina yang dianggap terlalu lama.

Vaksin sinovac yang diterima atlet-atlet Indonesia belum diakui oleh Agensi Obat-obatan Eropa (EMA) yang dijadikan acuan otoritas kesehatan Prancis.

Hanya anggota timnas Indonesia di Thomas-Uber Cup dan Sudirman Cup yang bisa bertanding karena memenuhi syarat masa tinggal 14 hari.

Spanyol sendiri memiliki protokol kesehatan yang lebih fleksibel.

Baca Juga: Masalah Vaksin, Sebagian Wakil Indonesia Harus Mundur dari French Open 2021

Laman resmi Kementerian Kesehatan Spanyol menulis bahwa mereka mengakui segala jenis vaksin yang terdaftar resmi di EMA dan WHO (Badan Kesehatan Dunia).

Artinya, pemain Indonesia seharusnya bisa mendarat di Negeri Matador selama bisa membuktikan diri negatif dari Covid-19.

Dikutip dari Kompas.id, Indonesia bukannya tanpa perwakilan sama sekali pada Kejuaraan Dunia 2021.

Pasangan ganda campuran dari PB Djarum, Dejan Ferdinansyah/Serena Kani, akan membawa bendera Merah Putih sendirian pada Kejuaraan Dunia 2021.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2021, Ini Target Dejan/Serena