Ketika Tim Nasional di Asia Tenggara Kecanduan Pelatih Dari Asia Timur

By Sasongko - Minggu, 16 Januari 2022 | 17:30 WIB
Marc Klok berbincang dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat menyaksikan pertandingan Persib Bandung vs Bali United

Di babak semifinal, Yoshida juga dipuji publik Indonesia atas determinasi Timnas Singapura yang kalah jumlah pemain di leg kedua, meskipun harus kalah 4-2.

Tak mau ketinggalan, PSSI juga bergerak cepat dengan merekrut Pelatih Tim Nasional Korea Selatan di ajang Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong sebagai pelatih pada tahun 2020.

Baca Juga: Usai Gagal di Piala AFF 2020, Mimpi Buruk Timnas Indonesia Ditunjuk Park Hang-seo Jadi Kapten Baru Vietnam

Pencapaiannya saat mengasuh Timnas Korea Selatan dari level U19 hingga senior jadi pertimbangan utama pemilihan PSSI saat itu.

Shin Tae-yong sendiri direkrut sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023 yang akan dilaksanakan di kandang sendiri.

Seperti halnya di Vietnam, Shin Tae-yong juga dikontrak PSSI sebagai pelatih di tiga level tim, yaitu Timnas Senior, U23, dan U19.

Jika rumor Kim Pan Gon sebagai Pelatih Tim Nasional Malaysia terwujud, maka dia akan memperpanjang tren tersebut dan bakal memberikan warna positif bagi sepakbola Asia Tenggara.

Baik Park Hang-seo, Shin Tae-yong, Tatsuma Yoshida, dan Akira Nishino sama-sama mengusung gaya sepakbola intensitas tinggi ke Asia Tenggara.

Pengaruh dua nama pertama juga berdampak positif bagi performa klub di kompetisi Liga Domestik dan Kompetisi Kontinental.

Baik klub-klub Vietnam dan Indonesia sudah menerapkan pertandingan berintensitas tinggi di level Liga domestik masing-masing.