Rahasia Pembalap MotoGP Bisa Tak Kedip 9 Menit

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 21 Januari 2022 | 14:40 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menarik kantung mata dalam konferensi pers jelang seri pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret 2015. (TWITTER.COM/MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Kemampuan untuk tidak berkedip lebih lama rupanya menjadi salah satu karakteristik khusus pembalap MotoGP.

Ada ungkapan bahwa pembalap MotoGP diciptakan berbeda.

Pasalnya, sulit membayangkan seberapa besar kekuatan mental dan fisik yang diperlukan untuk melaju pada kecepatan di atas rata-rata.

Pembalap sekaliber Valentino Rossi bahkan mengaku masih merasakan takut setiap kali akan menghadapi balapan.

Baca Juga: Bukan Curang, 7 Pembalap Akan Curi Start pada Tes Pramusim MotoGP 2022

Namun, semuanya berubah ketika kaca helm diturunkan dan sinyal tanda dimulainya balapan dinyalakan.

"Ketika Anda melaju dengan motornya, Anda seperti berada di dimensi lain," kata Rossi, dalam interviu dengan Graham Bensinger.

"Anda menggunakan penutup telinga, jadi suara di luar sana sangat pelan, dalam situasi ini Anda sudah berada di dimensi lain, rasanya seperti di dalam air."

"Jadi saya takut kalau melihat balapan MotoGP karena kecepatannya luar biasa, tetapi ketika di atas motor semuanya terasa lebih pelan."

Baca Juga: Walau Hujan Deras, ITDC Pastikan Sirkuit Mandalika Bebas dari Genangan Air

Sensasi bahwa semua hal berjalan lebih pelan tampaknya juga memengaruhi refleks pembalap MotoGP.

Baru-baru ini muncul penelitian yang mengungkapkan bahwa frekuensi berkedip pembalap MotoGP lebih kecil daripada manusia pada umumnya.

Adalah SIFI (Società Industria Farmaceutica Italiana), perusahaan farmasi yang berfokus pada kesehatan mata, yang menjalankan penelitian ini.

SIFI awalnya bekerja sama dengan LCR Honda dengan Cal Crutchlow sebagai kelinci percobaan mereka pada 2015.

Baca Juga: MotoGP Malaysia Tak Akan Tersaingi MotoGP Indonesia

Empat tahun berselang SIFI menambah koleksi data mereka dengan memeriksa semua pembalap di kelas MotoGP, Moto2, dan Moto3.

Penelitian membuktikan bahwa pembalap lebih jarang berkedip, terutama ketika berlomba dan 30 menit sesudahnya.

Hasil penelitian juga menunjukkan pembalap MotoGP tak berkedip lebih lama daripada pembalap Moto2 dan Moto3 baik saat berlomba maupun tidak.

Rekor jarak berkedip terlama yang dicatat SIFI adalah sembilan menit!

Baca Juga: Rossi Saja Bisa, Bos Tim Satelit Yamaha Ingin Dovizioso Buru Gelar pada MotoGP 2022

Sebagai perbandingan, lap time Sirkuit Silverstone, sirkuit terpanjang dalam kalender MotoGP saat ini, 'cuma' hampir dua menit. Ajaib.

Padahal berkedip merupakan gerakan spontan, tujuannya untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan debu atau partikel yang bisa membuat iritasi.

Fakta ini mungkin terlihat tidak logis mengingat indra penglihatan pembalap secara konstan berhadapan dengan embusan angin dan sinar matahari.

Profesor Stefano Barabino selaku pemimpin riset mempunyai beberapa hipotesis mengenai fenomena tersebut.

"Cairan air mata mereka sangat kaya akan lipid, sehingga lapisan air mata tidak pecah dan mereka tidak perlu berkedip," tuturnya, dikutip dari Motorradonline.

"Hipotesis lain adalah bahwa mereka memiliki refleks untuk tidak berkedip di otak untuk bertahan hidup," imbuhnya.

Baca Juga: F1 Jangan Abaikan Potensi Lewis Hamilton Pensiun karena Marah Dicurangi