Tak Ikuti Kejurnas Denmark 2021, Axelsen dan Antonsen Didenda Rp 54,5 Juta

By Delia Mustikasari - Kamis, 27 Januari 2022 | 11:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, pada final Indonesia Open 2021 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Minggu (28/11/2021). (DOK. HUMAS PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen dan Viktor Axelsen, akan didenda DKK 25.000 (sekitar Rp 54,5 juta) oleh Badminton Denmark karena absen pada Kejuaraan Nasional Denmark 2021.

Ketika Anders Antonsen dan Viktor Axelsen kembali ke Denmark selepas mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 pada Agustus tahun lalu, mereka berdua seharusnya tampil pada Kejuaraan Denmark 2021 di Esbjerg lebih dari seminggu kemudian.

Viktor Axelsen berhasil mempersembahkan medali emas tunggal putra untuk Denmark. Namun, denda tetap diberlakukan karena pemain dianggap melanggar kesepakatan bersama bahwa pemain tim nasional wajib untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Denmark.

Hukuman dapat dibatalkan jika para pemain cedera, menderita sakit atau sejenisnya. Antonsen dan Axelsen menekankan bahwa mereka tidak berpartisipasi karena lelah secara fisik dan mental setelah Olimpiade, termasuk saat menjalani persiapan.

Baca Juga: Conor McGregor Bukan Pilihan, UFC Pastikan Justin Gaethje Akan Lawan Charles Oliveira

"Kejuaraan nasional Denmark digelar seminggu setelah Olimpiade dan merupakan waktu yang buruk. Saya benar-benar kehabisan energi secara fisik dan mental," kata Antonsen dilansir BolaSport.com dari Sport.tv2.dk.

"Saya telah memberikan semua yang saya miliki dalam latihan hingga Olimpiade dan dalam upaya saya untuk Olimpiade. Secara mental, saya sangat kecewa setelah kekalahan saya pada perempat final," aku Antonsen.

"Jadi, saya menelepon Badminton Denmark dan mengatakan saya tidak akan bermain, dan saya tidak akan menandatangani tanda tangan atau sejenisnya," ucap Antonsen dalam vlognya.

Selain itu, pebulu tangkis berusia 24 tahun itu mengakui bahwa merasa terpanggil menyingkir dan meluangkan waktu untuk berkumpul dan menemukan motivasi kembali.

"Itulah mengapa saya tidak berpartisipasi. Pada saat itu, mereka memberi tahu saya bahwa itu bisa memiliki konsekuensi," ujar Antonsen.