Gelaran Liga 1 Dihantam Kasus COVID-19, PT LIB Kirim Peringatan ke Klub

By Abdul Rohman - Sabtu, 29 Januari 2022 | 17:00 WIB
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno saat menemui awak media di Kantor LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021). (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengirimkan peringatan ke klub Liga 1 agar berkomitmen dalam menjaga protokol kesehatan.

Sebab, gelaran Liga 1 2021-2022 seri keempat yang bergulir di Bali sedang dihantam kasus COVID-19.

Sejumlah pemain dari tim Liga 1 dinyatakan positif COVID-19.

Di kubu Persib Bandung ada sembilan pemain yang identitasnya dirahasiakan dinyatakan terjangkit virus dari Wuhan, China itu.

Baca Juga: Semangat Tak Mati walau Didegradasi, Praveen/Melati Mau Berprestasi Tahun Ini

Lalu, Riko Simanjuntak (Persija Jakarta) Adam Mitter (PSM Makassar) sedang menjalani karantina.

Sebelumnya, lima pemain Arema FC terpapar COVID-19 dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, menuturkan, operator kompetisi tidak bisa secara penuh mengawasi penerapan prokes di masing-masing tim.

Baca Juga: Banyak Kasus Covid-19 di Liga 1, Bisakah Opsi Penundaan Pertandingan Jadi Alternatif?

Maka dari itu, klub memiliki peran penting dalam menjalani aturan yang sudah menjadi kesepakatan.

"Ketika ada masa jeda, recovery day, latihan, kami harapkan klub secara penuh menjaga prokes ke pemain dan ofisial," tutur Sudjarno.

"Karena kan klub sudah buat komitmen untuk sama-sama menjaga prokes."

Baca Juga: Lee Zii Jia Masuk Tim, BAM Targetkan Lolos Semifinal pada Kejuaraan Beregu Asia 2022

"Kan dari sisi LIB tidak bisa secara 24 jam mengawasi secara penuh, harapan kami klub bisa bersama-sama menjaga."

"Kalau kemudian ada klub, pemainnya kena, itu merugikan klub sendiri," sambung Sudjarno.

Dalam pelaksanaan kompetisi musim ini menerapkan sistem semi bubble to bubble.

Pengawasan ketat pun diberlakukan di lapangan pertandingan hingga tempat penginapan.

Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta Jelaskan Alasan Marko Simic Selalu Diganti di Babak Kedua, Bukan Karena Tak Suka

Di sisi lain, ketika libur latihan atau jeda kompetisi, para pemain ataupun ofisial tim ada yang terlihat bebas berkeluyuran.

"Kan sistem bukan full bubble, semi bubble to bubble, itu artinya di stadion dijadikan bubble, kemudian di akomodasi dijadikan bubble," kata Sudjarno.

"Kalau yang full bubble itu disuatu tempat tidak boleh kemana-mana, tidak boleh keluar dari kamar."

"Seperti penerapan bulutangkis di Bali, itu full bubble," tutup Sudjarno.