Kilas Balik Tes Pramusim GP Indonesia 1996 - Cuaca Buruk Bikin Resah, Pawang Hujan Bertindak

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 10 Februari 2022 | 08:30 WIB
Aksi pembalap tim Repsol Honda, Mick Doohan (#1), saat dalam balapan GP Indonesia 500cc di Sirkuit Sentul, Bogor, Indonesia, 7 April 1996. (TWITTER.COM/JESSANSAN)

"Saya tak yakin dapat menaklukkan Sentul," kata Doohan setelah mencoba sirkuit yang dibangun pada 1990 itu.

"Bisa jadi Daryl Beattie (Lucky Strike Suzuki) atau Luca Cadalora (Kanemoto Honda) yang akan unggul di sini," ujar pembalap Australia itu.

Di antara para pembalap GP500, cuma Beattie yang pernah menjajal Sentul. Runner-up musim 1995 itu mampir duluan pada bulan Maret.

Cuaca buruk tak cuma menjadi kekhawatiran saat uji coba, juga saat balapan yang berlangsung dua bulan berselang, tepatnya pada 7 April 1996.

Baca Juga: Mencoba Berhitung, Berapa Jumlah Lap Balapan MotoGP Indonesia di Mandalika?

IRTA (Asosiasi Tim-Tim Balap Internasional) sampai khawatir rangkaian acara pada balapan GP Indonesia hancur gara-gara hujan.

Kekhawatiran mereka dipatahkan oleh seorang pawang hujan bernama Siswanto.

Masih menurut laporan Tabloid Bola, Siswanto mengasah kemampuannya selama sepekan hingga berhasil menyingkirkan hujan dari Sentul pada hari H.

Presiden IRTA, Paul Butler, pun merasa puas dengan hasil kerja panitia GP Indonesia.

Baca Juga: 2 Helikopter Disiapkan untuk Kondisi Darurat pada MotoGP Indonesia 2022