BRI Liga 1 2021/2022 - Sani Rizki dan Jalannya untuk Kembali

By Rebiyyah Salasah - Minggu, 27 Februari 2022 | 22:30 WIB
Bek sayap kanan timnas Indonesia, Sani Rizki Fauzi, sedang menguasai bola di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 27 Januari 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Italia Roberto Mancini pernah berkata bahwa kualitas teknik Mario Balotelli merupakan hal yang tak perlu diperdebatkan lagi. Untuk itu, Mancini menegaskan keputusan memanggil kembali Balotelli ke timnas Italia bukan suatu bentuk sembarangan.

Gelandang Bhayangkara FC Sani Rizki Fauzi jelas punya segudang perbedaan dengan Mario Balotelli. Lupakan sejenak asal negara keduanya dan tempatkan mereka sebagai seorang pesepak bola saja, maka perbedaan itu tetap segudang dan terang benderang.

Posisi, kemampuan, tingkah di dalam maupun luar lapangan, hingga selebrasi. Mudah untuk menemukan tingkah ugal-ugalan Balotelli di mesin peramban internet. Sani Rizki, di sisi lain, nyaris tak pernah bertingkah aneh-aneh.

Saat Balotelli dikenal dengan selebrasi ikonik ‘Why Always Me?’-nya, Sani Rizki selalu membusungkan dada dan melakukan gerakan hormat untuk merayakan gol. Ia seolah mau membawa sikap patriotiknya sebagai polisi ke dalam lapangan.

Namun, Balotelli dan Sani Rizki punya satu kesamaan. Mereka sama-sama pernah berada di suatu tempat, lantas memilih untuk meniti jalan agar kembali ke sana. Dan tempat itu bernama tim nasional.

26 Februari 2019, suporter timnas Thailand di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, dibuat terdiam. Sani Rizki menggetarkan jala gawang Korraphat Nareechan pada menit ke-58, hanya satu menit setelah Saringkan Promsupa membuka keunggulan Thailand.

Baca Juga: Pulang dari Timnas Indonesia, Anak Asuh Shin Tae-yong Sudah Diprediksi Cetak Gol Cantik ke Gawang Persib

Sani Rizki mendapat umpan dari Gian Zola, melakukan cut inside dari sisi kiri area serangan timnas Indonesia, lantas melepaskan tembakan kaki kanan dari luar kotak penalti. Bola tendangan Sani Rizki mengenai dada pemain Thailand keturunan Italia, Marco Ballini, dan berbelok arah. Korraphat Nareechan mati langkah, hanya bisa menepis sedikit. Bola mengalir pelan ke sisi kanan gawang.

Gol Sani Rizki pada partai final Piala AFF U-22 2019 itu membuat timnas Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 1-1 atas Thailand. Pada menit ke-64, lewat gol Osvaldo Haay, Garuda Muda akhirnya memastikan gelar.