Menpora dan CdM Jelaskan kenapa Atlet Tak Bisa Berangkat dengan Biaya Sendiri ke SEA Games 2022

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 21 April 2022 | 14:04 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, saat ditemui wartawan di Auditorium Kemenpora, Jakarta, 18 April 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Dalam paradigma baru Olimpiade menjadi sasaran utama sementara SEA Games dan Asian Games menjadi sasaran antara.

Atlet dan cabang olahraga tak lagi diberangkatkan begitu saja setiap kali ada turnamen multi-event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) mendapat wewenang menyeleksi atlet berdasarkan pertimbangan data dan rekam jejak prestasi.

Ketua tim review PPON, Profesor Asmawi, menyampaikan Sutjiati tidak diajukan oleh PP Persatuan Senam Indonesia (Persani) untuk di-review.

Selain itu prestasi Sutjiati dinilai masih kalah dari atlet Asia Tenggara lainnya dari penampilannya pada Kejuaraan Dunia Senam Ritmik Junior 2019 di Moskwa, Rusia, .

"Jika merujuk hasil di Rusia lalu, hanya mampu berada di posisi ke-47, sehingga belum bisa bersaing dengan atlet Asia Tenggara lainnya," ujar Asmawi.

Berkurangnya nomor senam ritmik pada SEA Games 2021 juga menjadi pertimbangan. Tahun ini hanya kategori serba bisa yang diperlombakan.

Adapun empat pesenam yang dibawa ke SEA Games 2021 berasal dari displin senam artistik yang mempertandingkan 14 medal event.

Baca Juga: Soal Target 3 Emas pada SEA Games 2021, PBSI Percaya Pemainnya Bisa Lebih Baik

HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Pesenam putri andalan Indonesia, Rifda Irfanaluthfi saat tampil pada laga final individual senam artistik Asian Games 2018.