Anthony dan Jonatan Dikritik Legenda Indonesia, Malah Andalan Malaysia yang Membela

By Fauzi Handoko Arif - Jumat, 22 April 2022 | 18:38 WIB
Anthony Sinisuka Ginting (duduk) dan Jonathan Cristhie (berdiri) saat menjalani tes usap antigen di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021). (BADMINTON INDONESIA)

Hanya saja, soal pencapaian dari turnamen ke turnamen dua andalan Indonesia di tunggal putra tersebut belum bisa dibilang konsisten.

Anthony mengalami puasa gelar sejak. Adapun Jonatan baru saja menjuarai Swiss Open 2022 setelah terakhir kali juara pada 2019.

"Tunggal putra kalau bisa dibilang ya makin hari makin menurun, dalam arti kita saja pelatih tunggal putra tidak punya," ucap Taufik, dilansir dari Tribunnews.com.

"Kalau dilihat (prestasi) tunggal putra tahun kemarin Thomas Cup, kalau (juara) series juga kan bukan yang Super 1000."

"Tahun ini jeblok harusnya beberapa pemain prestasinya harus di Super 1000 bersaing dengan top player," tutur Taufik Hidayat.

Gelar terakhir pemain tunggal putra Indonesia pada turnamen level Super 1000 terjadi pada 2018 ketika Anthony menjadi kampiun China Open.

Mendapat kritik dari dalam negeri, Anthony dan Jonatan justru mendapat pembelaan dari rival mereka yang berasal dari negara lain.

Adalah pemain andalan Malaysia, Lee Zii Jia, yang tidak sepakat dengan anggapan bahwa Jonatan dan Anthony belum berada di kategori elite.

"Saya tidak sepakat dengan mereka (Liem Swie King dan Taufik Hidayat)," tutur juara All England Open satu kali itu, dilansir BolaSport.com dari New Strait Times.

Baca Juga: Taufik Hidayat Kritik Penurunan Prestasi Tunggal Putra Indonesia