Jadwal Final Kejuaraan Asia 2022 - Indonesia vs Malaysia dan Asa Akhiri Penantian 1 Dekade Lebih

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 30 April 2022 | 20:54 WIB
Aksi ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada babak kedua Kejuaraan Asia 2022 (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Partai puncak Kejuaraan Asia 2022 menyajikan pertarungan sengit antar empat Negara. Salah satunya duel wakil Indonesia dan Malaysia.

China, Jepang, Indonesia, dan Malaysia menjadi negara-negara yang akan melihat pemainnya memperebutkan takhta juara pada final Kejuaraan Asia 2022.

China paling banyak menempatkan wakil mereka.

Ada empat pemain dan pasangan dari pasukan Negeri Tirai Bambu yang berlaga di final dengan dua di antaranya akan diadu dalam perang saudara.

Adapun Indonesia, Jepang, dan Malaysia masing-masing memiliki dua wakil yang membawa misi membawa pulang medali emas.

Indonesia secara khusus akan beradu dengan Malaysia.

Pada final tunggal putra, Jonatan Christie akan berhadapan dengan pemain andalan Malaysia, Lee Zii Jia.

Jonatan diharapkan bisa menjadi juara dan bukan untuk alasan pencapaian pribadi saja.

Sebab, sudah 15 tahun berlalu sejak pemain tunggal putra Indonesia menyandang juara Asia.

Baca Juga: Rekap Semifinal Kejuaraan Asia 2022 - Jonatan dan Pramudya/Yeremia Tembus Final

Pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang menjadi kampiun Kejuaraan Asia adalah Taufik Hidayat pada 2007.

Berkaca dari rekor pertemuan, Jonatan masih unggul dari Lee Zii Jia dengan catatan empat kemenangan dari lima pertemuan.

Adapun Lee punya bekal bagus karena memenangi pertemuan terakhir dengan Jonatan pada perempat final All England Open pada 2020 silam.

Duel Indonesia vs Malaysia berikutnya terjadi pada nomor ganda putra.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan akan bersua dengan ganda putra nomor satu Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Pramudya/Yeremia akan berstatus underdog pada laga kali ini.

Akan tetapi mereka telah menunjukkan potensi dengan menyingkirkan pasangan unggulan sejak babak kedua.

Rekan senegara Chia/Soh, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, menjadi korban Prayer disusul juara dunia Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia).

Indonesia juga mengalami puasa gelar dari ganda putra pada Kejuaraan Asia walau menjadi salah satu negara paling dominan di sektor tersebut.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - 3 Gim Saling Gebuk, Pramudya/Yeremia Bikin Fajar/Rian Gigit Jari

Pasangan ganda putra tanah air terakhir yang mampu memenangi Kejuaraan Asia adalah Markis Kido/Hendra Setiawan pada 2009 alias 13 tahun yang lalu.

Berlanjut ke tunggal putri, juara bertahan Akane Yamaguchi (Jepang) akan menghadapi pemain non-unggulan dari China, Wang Zhi Yi.

Pada babak semifinal, Wang Zhi Yi secara mengejutkan mampu mengalahkan bocah ajaib Korea Selatan, An Se-young.

Situasi berbeda terjadi pada ganda putri di mana giliran juara bertahan asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, yang ditantang pasangan non-unggulan Jepang.

Adapun titel juara dari ganda campuran akan diperebutkan dua wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.

Pertandingan nanti akan menjadi pertemuan ke-13 di babak final antara Zheng/Huang dan Wang/Huang.

Wang/Huang menyandang status juara bertahan dalam dua edisi terakhir.

Jika juara lagi, mereka menjadi pasangan ganda campuran pertama yang mencetak hattrick gelar pada Kejuaraan Asia.

Final Kejuaraan Asia 2022 akan berlangsung mulai pukul 12.00 WIB di Multinlupa Sports Complex, Manila, Filipina pada Minggu (1/5/2022).

Jadwal Final Kejuaraan Asia 2022

1. WS : Akane Yamaguchi (Jepang/1) vs Wang Zhi Yi (China)

2. XD : Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China/2) vs Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China/3)

3. WD : Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China/1) vs Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang)

4. MD : Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia/5) vs Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (Indonesia)

5. MS : Jonatan Christie (Indonesia/4) vs Lee Zii Jia (Malaysia/3)

Baca Juga: Kejuaraan Asia 2022 - Pelatih Ungkap Penyebab Ganda Campuran Indonesia Belum Tampil Maksimal