Rexy Mainaky Ambil Hikmah dari Gugurnya Malaysia pada Thomas Cup 2022

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 13 Mei 2022 | 18:15 WIB
Pasangan ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. (JERRY LEE DAN EMMAN FLAVIER/BADMINTON ASIA)

BOLASPORT.COM – Pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaxy, tak ingin berlarut-larut dalam kekecewaan soal kekalahan tim putra Malaysia dari India pada ajang Thomas Cup 2022.

Malaysia harus kalah 2-3 dari India pada babak perempat final Thomas Cup 2022 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022).

Tersisihnya tim putra Malaysia pada babak delapan besar memang cukup mengejutkan.

Mereka yang sudah mempersiapkan segalanya untuk memberikan kejutan pada turnamen Thomas Cup tahun ini justru harus berakhir tragis.

Tampil sempurna pada fase grup dengan keluar sebagai juara usai mengalahkan tim kuat Jepang serta dua tim lainnya yaitu Inggris dan Amerika Serikat.

Ini adalah pencapaian luar biasa Malaysia sejak terakhir kali menjadi juara grup pada edisi Thomas Cup 2016 lalu.

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Line-up Indonesia vs Jepang, Ahsan/Kevin Hadapi Juara Dunia

Namun skuad Negeri Jiran itu harus menelan pil pahit usai ditaklukkan tim kuda hitam, India.

Ya, tim yang sudah lebih dari empat dekade gagal melaju ke babak empat besar Thomas Cup sejak tahun 1979 silam.

Dibalik tersisihnya Malaysia pada Thomas Cup 2022, ada beberapa pelajaran yang diambil oleh Rexy Mainaky.

Pelajaran itu adalah dia berani menurunkan skuad muda ganda putra mereka, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani di pos pertama nomor ganda putra.

“Ya, ini adalah beberapa strategi yang bekerja dalam tim dan saya ingin berterima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya dengan tim kami,” kata Rexy dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.

“Pasangan kombinasi tidak hanya bekerja dengan baik, lebih dari itu saya selalu mempelajari para pemain sebelumnya,”

“Keinginan mereka untuk menang, bahasa tubuh mereka dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan saya,” ujar Rexy.

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Momota Vs Ginting Dinanti, Duel 2 'Kawan' Lama yang Mencoba Sakti Lagi

Strategi itu disebut cukup bagus untuk variasi strategi tim yang tak hanya mengandalkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang memang merupakan ganda terbaik yang dimiliki Malaysia saat ini.

Apalagi Goh/Nur mampu memberikan kejutan pada babak fase grup saat mengalahkan pasangan juara dunia Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat dua gim saja.

Alasan tersebut yang membuat Rexy mungkin berani kembali menurunkan pada laga semifinal sebagai ganda putra pertama yang bermain.

Namun hasil yang diharapkan tak sesuai rencana, Goh/Nur harus kalah ditangan andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Selain itu, Rexy juga cukup puas dengan penampilan pasangan gado-gado Aaron Chia/Teo Ee Yi yang berhasil tampil apik pada Thomas Cup.

Pada fase grup, mereka berhasil mengalahkan pasangan kombinasi asal Jepang, Akira Koga/Yuta Watanabe serta mampu menyumbangkan poin untuk Malaysia pada perempat final kontra India.

Baca Juga: Uber Cup 2022 - Cara Simpel Akane Yamaguchi Lupakan Kekalahan dari Bilqis yang Buatnya Menangis

Menurut Rexy, keputusan menurunkan pemain kombinasi ataupun memainkan pasangan muda tidak dilakukan hanya dalam waktu semalam, melainkan sudah mengamati permainan mereka dari jauh-jauh hari.

“Itu bukan keputusan semalam. Saya mengamati para pemain beberapa minggu terakhir dan menilai perasaan dan pola pikir mereka di dalam dan di luar lapangan,” tutur Rexy.

Kendati demikian, kekalahan Malaysia tak membuat skuadnya patah semangat dan terus melanjutkan pada turnamen-turnamen selanjutnya.

“Tentu saja ini tidak berhenti di sini. Kami memiliki opsi untuk memainkan kombinasi yang berbeda di acara mendatang,” kata Rexy.

“Itu adalah tugas setiap pelatih untuk mempelajari kemungkinan sebelumnya,”

“Saya merasa rendah hati dan hanya ingin berterima kasih kepada Tuhan bahwa rencana kami telah berhasil dan bahwa pemain ganda kami telah memberikan yang terbaik,” ujar Rexy.

Baca Juga: Jadwal Thomas Cup 2022 – Perjuangan Terus Berlanjut, Indonesia Vs Jepang di Semifinal