Aaron Ramsey Kena Bully Usai Tak Becus Penalti, Pelatih Rangers Berdarah Indonesia Pasang Badan

By Guntur Aji Bayu Riyanto - Kamis, 19 Mei 2022 | 14:45 WIB
Aaron Ramsey menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol dalam adu penalti antara Rangers vs Eintrach Frankfurt di final Liga Europa 2021-2022, Rabu (18/5/2022) atau Kamis dini hari WIB. (TWITTER.COM/ESPNFC)

BOLASPORT.COM - Pelatih Rangers berdarah Indonesia, Giovanni van Bronckhorst, pasang badan untuk Aaron Ramsey yang mendapatkan bully usai tak becus penalti di final Liga Europa 2021-2022.

Aaron Ramsey menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol dalam adu penalti ketika Eintracht Frankfurt versus Rangers berjumpa pada laga final Liga Europa 2021-2022 di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (18/5/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Sepakan Aaron Ramsey mampu diblok dengan bagus oleh kiper Eintracht Frankfurt, Kevin Trapp, menggunakan kaki.

Sementara itu, kelima eksekutor penalti Eintracht Frankfurt sukses menunaikan tugasnya dengan sempurna.

Kelima pemain Eintracht Frankfurt tersebut adalah Christopher Lenz, Ajdin Hrustic, Daichi Kamada, Filip Kostic, dan Rafael Borre.

Adapun eksekutor penalti Rangers yang mampu mencetak gol adalah James Tavernier, Steven Davis, Scott Arfield, dan Kemar Roofe.

Alhasil, Rangers pun kalah 4-5 dari Eintrach Frankfurt melalui adu penalti dan gagal menjuarai Liga Europa 2021-2022.

Aaron Ramsey menjadi kambing hitam dari kegagalan Rangers menyabet gelar Liga Europa musim ini.

Pasca-pertandingan berakhir, Aaron Ramsey mendapatkan berbagai hujatan dari warganet.

Baca Juga: Gagal Ukir Tinta Emas di Liga Europa, Pelatih Rangers Berdarah Indonesia Akui Sakit

Namun, Giovanni van Bronckhorst langsung memberikan pembelaan untuk mantan gelandang Arsenal tersebut.

"Aaron Ramsey tentu saja kecewa," kata Giovanni van Bronckhorst seperti yang dikutip BolaSport.com dari Metro.

"Akan tetapi, dia berani memikul tanggung jawab untuk mengambil penalti."

"Anda bisa melakukannya atau Anda bisa melewatkannya."

"Sayangnya, dia tidak berhasil mencetak gol."

"Suasana ruang ganti kini sangat buruk, Anda bisa melihatnya setelah pertandingan."

"Tidak pernah menyenangkan untuk kalah dan semua orang terluka, kecewa, Anda bisa merasakannya di ruang ganti."

Baca Juga: Kemenangan Comeback Liverpool atas Southampton Memakan Satu Korban

"Saya pikir itu juga hal normal setelah pertandingan," ujar Giovanni van Bronckhorst menambahkan.

Duel Rangers vs Eintracht Frankfurt di final Liga Europa musim ini harus berlangsung hingga adu penalti usai bermain sama kuat 1-1 dalam waktu normal dan extra time.

Rangers berhasil mencetak gol pembuka lewat Joe Aribo pada babak kedua, tepatnya menit ke-57.

Namun, keunggulan Rangers atas Eintracht Frankfurt hanya bertahan 13 menit saja.

Frankfurt langsung membalas gol Joe Aribo melalui lesakan Rafael Borre.

Adu penalti kemudian menjadi cara terakhir untuk menyelesaikan pertandingan sekaligus menentukan pemenang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)