Ketika Bagnaia Sadar Quartararo Buktikan Top Speed Bukan Segalanya

By Fauzi Handoko Arif - Rabu, 8 Juni 2022 | 16:45 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, ketika berada pada rangkaian MotoGP Catalunya 2022 di Sirkuit Barcelona, 3-5 Juni 2022. (DOK. MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menyadari bahwa top speed bukan menjadi tolak ukur sukses usai melihat penampilan Fabio Quartararo pada MotoGP 2022.

Fabio Quartararo sering mengeluhkan bahwa motor M1 butuh meningkatkan tenaga untuk mampu bersaing dengan sejumlah kuda besi lain.

Keluhan Fabio Quartararo tersebut biasanya muncul tatkala kesulitan ketika berada di lintasan lurus.

Kuda besi yang ditumpangi pembalap Prancis itu sering kalah 5-10 km/jam untuk melewati lintasan lurus.

Kendati demikian, Quartararo mampu mengatasi kekurangan motor M1 dengan memanfaatkan area lain untuk tampil kompetitif.

Ini dibuktikan Quartararo pada MotoGP 2022. Tercatat dia sudah membukukan lima podium dengan 2 di antaranya berbuah kemenangan.

Performa kuat Quartararo ini kemudian disadari oleh Francesco Bagnaia yang merupakan pesaingnya pada MotoGP 2022.

Walaupun Quartararo lemah terhadap top speed, ada satu hal yang membuatnya tampil mengesankan.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2022 - Tommy Sugiarto Gagal Kalahkan Wakil Hong Kong

Francesco Bagnaia menyadari bahwa handling motor M1 lebih baik, sehingga mampu membuat pembalap berjuluk El Diablo itu kompetitif.

"Saat ini mereka (Yamaha dan Quartararo) mempunyai handling lebih baik dan kami juga dapat melihat dengan jelas bahwa top speed bukanlah segalanya," kata Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Tahun ini kami telah banyak berkembang, tetapi kami masih membutuhkan lebih banyak grip seperti yang dimiliki Yamaha. Jadi kami sedang mengerjakannya," tuturnya.

Setelah MotoGP Catalunya 2022, semua pembalap melakoni tes resmi di Circuit de Barcelona-Catalunya, Senin (6/6/2022).

Bagnaia memanfaatkan tes tersebut untuk mencoba beberapa komponen, salah satunya adalah fairing untuk membuat pengendalian motor menjadi lebih baik.

"Kami menguji beberapa hal dan yang terbesar adalah fairing," ucap pembalap binaan Akademi VR46 itu.

"Fairing bekerja dengan cukup baik. Saya cukup senang dengan itu, tetapi itu hanya untuk menguji saja."

"Saya tidak tahu apakah ini akan digunakan tahun ini atau bahkan tidak sama sekali," kata Bagnaia.

 Baca Juga: Kata Pertama Nakagami Usai Buat Bagnaia dan Rins Gagal pada MotoGP Catalunya 2022

Bagnaia merasa tampaknya ingin menciptakan motor seperti Yamaha yang lebih unggul dalam handling (pengendalian).

Kendati begitu, pembalap Italia itu juga ingin motor Desmosedici tidak kehilangan top speed.

"Ini dapat membantu kami untuk tidak kehilangan terlalu banyak pengendalian, tetapi tetap mempunyai top speed lebih. Jadi sesuatu yang bisa membantu," tutur Bagnaia.

"Tetapi pada musim ini saya dapat berpikir lebih baik top speed yang kurang dan pengendalian yang lebih baik.Itu hal utama yang sekarang, Yamaha adalah contoh yang sempurna untuk ini."

Pada sesi tes yang berlangsung di Catalunya, Quartararo mengukuhkan diri menjadi yang tercepat dengan 1 menit 39,447 detik.

Adapun selisihnya cukup tipis 0,004 detik dengan Bagnaia yang keluar sebagai nomor dua.

Baca Juga: Hasil Tes Resmi MotoGP 2022 - 0,004 Detik Krusial bagi Quartararo dan Bagnaia