Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada tiga risiko yang harus dipertaruhkan AC Milan jika berniat merekrut Paulo Dybala dari Juventus.
Setelah masa baktinya tak diperpanjang oleh Juventus, Paulo Dybala kini sedang berjuang untuk mencari klub baru.
Gayung bersambut, beberapa klub besar dilaporkan tertarik untuk merekrutnya.
Dari sekian klub besar yang mengincarnya, Inter Milan jadi yang paling ngebet untuk mendapatkannya.
Bahkan, klub yang berdiri pada tahun 1908 itu sudah menawari Paulo Dybala gaji dan bonus.
Inter Milan dikabarkan menawari Paulo Dybala gaji sebesar 5 juta euro atau setara Rp78 miliar.
Ditambah 1 juta euro atau setara dengan Rp15 miliar sebagai tambahan jika Dybala memainkan setidaknya 50 persen dari permainan Inter Milan.
Baca Juga: Tawarkan Diri ke Barcelona, Dybala Cuma Bisa Pulang dengan Rasa Malu
Gaji sebesar itu yang diterima oleh Dybala akan lebih rendah dari yang diterimanya di Juventus.
Dilansir BolaSport.com dari Kickest, Dybala mendapatkan gaji sebesar 7,3 juta euro atau sekitar Rp114 miliar selama di Juventus.
Kendati Inter Milan sudah memberikan penawaran gaji kepada Dybala, mereka harus waspada dan gerak cepat untuk meresmikan La Joya.
Hanya saja, menurut laporan Football Italia yang dilansir BolaSport.com, AC Milan disarankan untuk tidak mendatangkan Dybala.
Alasanya ada tiga faktor dan resiko yang harus dipertaruhakan oleh AC Milan jika merekrut Dybala.
Baca Juga: Terkuak Alasan Zinedine Zidane Tak akan Pernah Bisa Besut Man United
Ketiga faktor dan resiko itu adalah finansial, risiko fisik, dan faktor Paolo Maldini.
Berikut tiga faktor dan resiko yang dipertaruhkan AC Milan jika merekrut Dybala, dinukil BolaSport.com dari Football Italia:
1. Biaya finansial
Menjemput Dybala bukanlah urusan yang murah.
Dybala dilaporkan meminta upah sekitar 8 juta euro atau setara Rp125 miliar, disertai dengan biaya agen dan bonus.
Biaya sebesar itu yang dikelurkan oleh AC Milan akan membuat dana untuk transfer pemain lainnya semakin berkurang.
Pasalnya, AC Milan hanya mempunyai dana transfer antara 50 juta euro atau setara Rp781 miliar dan 60 juta euro atau setara Rp938 miliar.
Jadi, menggunakan sejumlah besar dana untuk Dybala dapat mereduksi pendanaan untuk target utama lainnya, seperti Sven Botman yang senilai 30 juta euro atau setara Rp469 miliar.
2. Risiko fisik
Bukan rahasia lagi bahwa penyerang Argentina berusia 28 tahun itu memiliki fisik yang rentan cedera.
Baca Juga: Edisi Spesial Ulang Tahun - 5 Momen Terparah Lionel Messi
Di musim 2021-2022, Dybala melewatkan 11 pertandingan untuk Juventus karena cedera dengan musim sebelumnya dia melewatkan 21 pertandingan.
Masalah otot jelas merupakan masalah yang berulang bagi Dybala dan ini akan membuat AC Milan berpikir ulang untuk menawarinya gaji besar.
3. Faktor Paolo Maldini
Fakta bahwa perwakilan Elliott Management adalah pihak yang mengejar kesepakatan Dybala, akan membuat Paolo Maldini kemungkinan dikesampingkan.
Pasalnya, Maldini tidak tertarik kepada Dybala dan lebih memprioritaskan untuk membeli Sven Botman.
Dengan demikian, jika AC Milan terus mengejar Dybala, hal itu akan membuat pintu keluar Maldini semakin lebar, yang akan menjadi kerugian bagi I Rossoneri.
Di luar itu, untuk diketahui, Dybala akan meninggalkan Juventus di akhir musim 2021-2022 setelah kontraknya yang akan habis di musim panas 2022 tidak diperpanjang oleh Si Nyonya Tua.
Padahal, pada bulan Oktober 2021, Dybala sempat menjalin kesepatakan lisan dengan Juventus.
Namun, seiring berjalannya waktu, Juventus akhirnya membatalkan kesepakatan tersebut karena menyadari gaji tinggi untuk kontrak baru Dybala dianggap tidak masuk akal oleh I Bianconeri.
Baca Juga: Jadi Korban Olok-olok, Hakan Calhanoglu Balas Ejek Zlatan Ibrahimovic dan AC Milan